4 Fakta di Balik Peristiwa Gempa Magnitudo 5,8 yang Mengguncang Jogja dan Sekitarnya, Terasa hingga Kawasan Solo Raya
Getaran gempa cukup kuat membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
Pada Senin (26/8), kawasan Gunungkidul dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,8. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa itu berada di laut pada kedalaman 30 meter dengan koordinat 8.78 LS, 110.27 BT, atau berjarak sekitar 95 kilometer dari arah barat daya Gunungkidul. Tak hanya di Gunungkidul, gempa dirasakan cukup keras terutama di daerah Malang, Nganjuk, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Bahkan getaran gempa dirasakan cukup kuat di kawasan Solo Raya.
Getaran gempa yang cukup kuat membuat warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Delapan belas tahun yang lalu, Jogja luluh lantak akibat gempa berkekuatan 5,9 skala richter yang berlangsung selama 57 detik.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
Lalu apa saja fakta-fakta di balik terjadinya gempa ini?
Kesaksian Warga
Ahmad (50), seorang pedagang toko kelontong di Padukuhan Gamping Kidul, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, berlari ke jalan meninggalkan dagangannya saat merasakan getaran. Pria asal Madura itu mengaku sudah beberapa kali merasakan gempa di Yogyakarta, akan tetapi kali ini getaran dirasakan lebih kencang.
Mustaqim, warga Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, juga mengaku merasakan hal serupa. Getaran gempa sontak membuatnya terbangun dari tidur dan berlari keluar rumah.
"Pintu yang sudah dikunci langsung saya buka dan buru-buru keluar rumah," ucapnya dikutip dari ANTARA.
Tidak Ada Dampak Ikutan
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya setelah diguncang gempa berskala magnitudo 5,8 pada Senin malam. Kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami walaupun lokasi pusat gempa terletak di laut Perairan Selatan DIY.
Dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY kejadian gempa bumi tersebut sempat mengakibatkan jatuhnya genteng di Pasar Prambanan, Sleman, dan tidak ada korban jiwa.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, M. Wafid, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/8).
Terasa Hingga Solo Raya
Getaran gempa yang cukup keras dirasakan warga hingga ke kawasan Solo Raya. Bahkan salah satu rumah di Dusun Bendorejo, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, mengalami rusak akibat gempa tersebut.
Rumah tersebut rusak di bagian dinding atas. Lapisan semen rumah juga ambrol akibat gempa. Meski demikian dipastikan tidak ada korban jiwa karena kejadian tersebut.
“Saat itu pemilik rumahnya yang bernama Hartoyono sedang berada di depan televisi. Tiba-tiba terjadi guncangan dan bergegas keluar rumah,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno dikutip dari ANTARA.
BPBD DIY Salurkan Bantuan
Kerusakan rumah juga tercatat di wilayah DIY. Untuk itu BPBD DIY menyalurkan bantuan logistik kepada para warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan bahwa bantuan logistik itu terdiri dari paket permakanan, terpal, dan selimut. Bantuan itu menyasar ke 43 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Gunungkidul, tujuh KK di Bantul, dan dua KK di Kulon Progo.
Menurut dia, seluruh kepala keluarga sasaran tersebut mengalami dampak gempa berupa kerusakan bangunan rumah dengan kategori ringan.
"Rata-rata kerusakan bangunan. Rumah mereka banyak yang retak-retak," ujar dia.