Kisah Megawati Pengen Rujak Bebeg, Polisi Langsung Angkut Penjual ke Istana Batu Tulis
Saat itu, Megawati sedang menikmati akhir pekan di Istana Batu Tulis.

Istana Batu Tulis jadi saksi perjalanan hidup Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Tak hanya perjalanan politik, tapi juga kehidupan sehari-hari putri Presiden pertama RI, Soekarno itu.
Mantan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor punya cerita tak terlupakan saat melayani Megawati sebagai Presiden RI di Istana Batu Tulis.
Endang bercerita, Megawati pernah meminta dirinya untuk mencari rujak bebeg atau rujak tumbuk khas Jawa Barat. Saat itu, Megawati sedang menikmati akhir pekan di Istana Batu Tulis.
Endang ingat betul, saat itu matahari masih terik. Megawati melangkah keluar dari gedung induk Istana Batu Tulis. Daster masih menempel pada tubuhnya.
Dari samping gedung induk Istana Batu Tulis, Endang Sumitra yang sedang menyeruput kopi bersama petugas Istana lainnya seketika berdiri. Dia bergegas ke pintu keluar. Siap menyambut Megawati.
"Izin bu, ada perintah bu?" cerita Endang mengenai momen saat dirinya menghadap Megawati kala itu kepada merdeka.com, Senin (18/2).
Saat itu, Endang masih menjadi Staf Protokol Istana. Kepada Endang, Megawati menyampaikan keinginannya untuk makan rujak bebeg. Megawati sempat bertanya di mana tempat penjualan rujak bebeg.
"'Endang, kayaknya enak makan rujak bebek', ibu nyebutnya rujak bebek bukan bebeg. 'Kamu bisa nggak cari itu?' Siap bu, nanti akan coba dicari" kata Endang.
Di hadapan Megawati, Endang menyanggupi untuk mencari rujak bebeg. Meskipun, Endang belum mengetahui di mana tempat penjualan rujak tersebut.
"Balik dua langkah dari ibu, saya kepikiran ya Allah saya cari di mana ini tukang rujak," ucap Endang sambil tertawa.
Saat kembali ke samping gedung induk Istana Batu Tulis, Endang menyampaikan kepada petugas Istana lainnya bahwa Megawati ingin makan rujak bebeg. Endang lalu bertanya di mana tempat penjualan rujak bebeg.
Namun, tak ada satu pun petugas Istana lain yang mengetahui. Di antara petugas Istana mengatakan, penjual rujak bebeg tak menetap pada satu tempat. Mereka biasanya berpindah-pindah untuk menjajakan dagangannya.
"Sambil jalan saya mikir juga. Nah teringatlah teman-teman dari kepolisian, relasi dinas kami. Kami sering berkoordinasi tentang kegiatan, banyak hal presiden atau tamu-tamu lain. Saya ingat, saya telepon Pak Kasatlantas Kota Bogor. Pak Maji. Lupa pangkatnya. Kalau sekarang kan mayor di TNI," kata Endang.

Polisi Cari Penjual Rujak Bebeg Sampai Ciawi
Endang meminta bantuan Kasatlantas Kota Bogor untuk mencari penjual rujak bebeg. Lewat sambungan telepon itu, menurut Endang, Kasatlantas Kota Bogor sempat bingung di mana mencari rujak bebeg.
Endang kemudian menyarankan agar anggota polisi yang ada di seluruh wilayah Kota Bogor dikerahkan untuk mencari rujak bebeg.
"Kayaknya se-Bogor itu diumumkan (oleh polisi) di radio, kalau ada tukang rujak bebeg silakan diajak saja ke Batu Tulis," tutur Endang.
Tak butuh waktu lama, polisi menemukan penjual rujak bebeg di Ciawi. Lucunya, kata Endang, penjual rujak tersebut diangkut polisi bersama dagangannya tanpa penjelasan untuk dibawa ke Istana Batu Tulis. Endang membayangkan betapa takutnya sang penjual selama dalam perjalanan dari Ciawi menuju Istana Batu Tulis.
Setibanya di Istana Batu Tulis, buah yang dibawa sang penjual rujak langsung dicuci oleh petugas Istana. Untuk memastikan buah yang akan dijadikan rujak sudah terbebas dari kuman atau bakteri. Sehingga aman disantap Megawati.
Sementara penjual rujak bebeg tak menyangka bisa bertemu Megawati di Istana Batu Tulis. Berkali-kali dia bertanya kepada Endang, apakah yang ditemuinya merupakan Presiden Megawati.
"Irama tumbuk rujak makin pelan saat lihat ibu, 'Kang, itu Ibu Megawati?' Setelah itu tanya lagi 'Itu beneran Ibu Megawati?' Saya bilang iya itu Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri," cerita Endang.
Menurut Endang, tak hanya rujak bebeg. Di lain kesempatan, Megawati juga terkadang meminta untuk dicarikan jagung bakar dan mi godok jawa. Momen itu sering kali terjadi saat Megawati menikmati momen akhir pekan di Istana Batu Tulis.
Sepanjang ingatan Endang, setiap menginap di Istana Batu Tulis pada akhir pekan, Megawati juga kerap mengajak teman masa sekolah untuk berkumpul. Mereka bercerita dan menghabiskan waktu bersama.
"Ada dua lah ibu-ibu yang seumuran dengan ibu. Nah itu biasanya beliau kalau saya lihat bercengkrama. Sepertinya menikmati lah masa-masa tua," kata Endang.