Kisah Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan malam Lailatul Qadar
Merdeka.com - Malam lailatul qadar adalah malam datangnya keberkahan dan kemuliaan (QS Al-Qadr: 1). Malam yang lebih baik dari 1000 bulan (QS Al-Qadr: 3) ini memberikan jaminan kebaikan secara berkesinambungan di mana malaikat turun ke bumi melimpahkan segala kemuliaan dari Allah SWT bagi hamba yang dikehendaki-Nya.
Kemuliaan berkesinambungan tersebut dinyatakan dalam salah satu ayat Alquran berbunyi, Tanazzalul malaikat war ruh (QS Al-Qadr: 4). Kata Tanazzalul adalah bentuk yang mengandung arti kesinambungan, atau terjadinya sesuatu pada masa kini dan masa datang. (M. Quraish Shihab, 1999). Seperti dikutip nu online.
Baca juga: Surat Al Qadr Dan Artinya, Beserta Makna Dan Keutamaannya
-
Apa itu malam lailatul qadar? Lailatul qadar adalah malam yang istimewa di dalam Islam. Malam tersebut berada pada sepertiga akhir di bulan Ramadan dan pada malam ganjil.
-
Apa yang istimewa dari malam lailatul qadar? Malam lailatul qadar diyakini sebagai malam yang paling istimewa. Pada malam tersebut, pertama kalinya Allah SWT menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al Quran kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril.
-
Apa keistimewaan malam lailatul qadar? Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan dan keberkahan luar biasa. Malam ini dianggap sebagai malam penetapan, di mana segala takdir manusia akan ditentukan oleh Allah untuk tahun yang akan datang.
-
Kapan malam lailatul qadar? Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Malam ini dipercaya jatuh pada bulan Ramadan, yang merupakan bulan suci dalam Islam.
-
Apa itu Malam Lailatul Qadar? Lailatul Qadar merupakan malam yang begitu istimewa dan agung di bulan Ramadan. Umat Islam yang mengerjakan ibadah di malam Lailatul Qadar, akan diampuni dosa-dosanya. Selain itu, umat Islam juga akan mendapatkan pahala berkali-kali lipat.
Malam yang hadir pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan menurut beberapa riwayat jatuh pada tanggal-tanggal ganjil ini menuntut kesiapan dari manusianya itu sendiri untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Artinya, apabila jiwa telah siap, kesadaran telah tumbuh dan bersemi, dan lailatul qadar datang menemui seseorang, ketika itu malam kehadirannya menjadi saat qadar, dalam arti saat menentukan bagi perjalanan sejarah hidupnya di masa-masa mendatang.
Saat itu bagi seorang hamba adalah saat titik tolak guna meraih kemuliaan dan kejayaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Sejak saat itu pula malaikat akan turun guna menyertai dan membimbingnya menuju kebaikan sampai terbit fajar kehidupannya yang baru kelak di hari kemudian.
Saat-saat menentukan dan mengubah seluruh kehidupan Nabi Muhammad dan umatnya ialah ketika beliau menyendiri di Gua Hira. Saat itu merupakan momen pertama kali Nabi SAW menemukan malam lailatul qadar. Ketika jiwa beliau telah mencapai kesuciannya, turunlah Al-Ruh (Jibril) membawa ajaran dan membimbing Nabi sehingga terjadilah perubahan total dalam perjalanan hidup beliau bahkan perjalanan hidup umat manusia.
Sekilas dari kisah Nabi di atas, lailatul qadar tidak mungkin akan diraih kecuali oleh orang-orang tertentu saja. Malam lailatul qadar diraih oleh manusia ketika dia telah siap dengan segala kebaikan dan kemuliaan hatinya. Jadi, hadirnya malam yang akan mengubah perjalanan hidup seorang tersebut menuntut peran aktif manusia dalam beramal, beribadah, melakukan kebaikan untuk semua manusia, dan menyucikan jiwanya.
Tamsil dari datangnya malam yang mulia tersebut dapat dijelaskan yaitu ketika ada tamu agung yang berkunjung ke satu tempat tidak akan menemui setiap orang di lokasi itu, walaupun setiap orang di tempat itu mendambakannya. Bukankah ada orang yang sangat rindu atas kedatangan kekasih, namun ternyata sang kekasih tak sudi mampir menemuinya?
Demikian juga dengan lailatul qadar. Itu sebabnya bulan Ramadhan menjadi bulan kehadirannya, karena bulan ini adalah bulan penyucian jiwa. Sebab itu, diduga oleh Rasulullah lailatul qadar datang pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Karena ketika itu, diharapkan jiwa manusia yang berpuasa selama dua puluh hari sebelumnya telah mencapai satu tingkat kesadaran dan kesucian yang memungkinakan malam mulia itu berkenan mampir menemuinya. Itu pula sebabnya Nabi SAW menganjurkan sekaligus mempraktikkan i’tikaf (berdiam diri dan merenung di masjid) pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaLailatul Qadar adalah malam kemuliaan dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan dan keberkahan luar biasa.
Baca SelengkapnyaMalam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaMomen Lailatul Qadar menjadi ajang untuk merenungkan kebesaran Allah dan mendekatkan diri pada-Nya melalui doa-doa yang tulus dan penuh harap.
Baca SelengkapnyaMalam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan keberkahan, dan seorang Muslim berkesempatan mendapatkan pahala seribu bulan.
Baca SelengkapnyaMalam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaMalam Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan dalam kalender Hijriyah.
Baca SelengkapnyaUrutan Sholat Lailatu Qadar ini perlu diketahui umat muslim. Mengingat malam Lailatul Qadar merupakan malam yang dipercaya lebih baik dari seribu bulan.
Baca SelengkapnyaDianjurkan membaca doa Lailatul Qadar untuk mendapatkan keutamaan.
Baca SelengkapnyaMalam lailatul qadar dan malam Nuzulul Quran adalah dua peristiwa penting dalam agama Islam yang sering kali disalahpahami sebagai satu dan sama.
Baca Selengkapnya