Klarifikasi Imam Jemaah Aolia Mbah Benu Soal 'Telepon Allah'
Mbah Benu memberikan klarifikasi soal kata-katanya 'telepon Allah', saat menjelaskan tentang pelaksaan salat Idulfitri.
Klarifikasi Imam Jemaah Aolia Mbah Benu Soal 'Telepon Allah'
Imam jemaah Aolia Gunungkidul KH Ibnu Hajar Pranolo atau biasa disapa Mbah Benu memberikan klarifikasi soal kata-katanya 'telepon Allah', saat menjelaskan tentang pelaksaan salat Idulfitri. Kata-kata Mbah Benu soal 'telepon Allah' ini menjadi viral di media sosial.
Mbah Benu menyebut pernyataannya yang direkam dalam video dan viral di media sosial itu hanya istilah dalam perjalanan spiritual. Mbah Benu menyebut yang disampaikan saat itu hanya istilah saja.
"Terkait pernyataan saya (Jumat 5 April 2024), tentang istilah menelepon Gusti Allah Subhanahu wa Taala itu sebenarnya hanyalah istilah saja," kata Mbah Benu dalam video klarifikasinya yang dibagikan ke wartawan, Sabtu (6/4).
"Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya, kontak batin dengan Allah Subhanahu wa Taala," sambung Mbah Benu.
Mbah Benu juga meminta maaf apabila pernyataannya yang kemudian viral di media sosial itu membuat kegaduhan di masyarakat.
"Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak," tutup pria berusia 82 tahun ini.
Sebelumnya, jemaah Aolia melaksanakan Ied pada Jumat (5/4). Salat Idul Fitri Jemaah Aolia ini digelar di beberapa titik.
Salah satunya berada di rumah imam Jemaah Aolia yang berada di Giriharjo, Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Salat Idulfitri ini digelar pada pukul 07.00 WIB.
Salat dipimpin Mbah Benu. Pelaksanaan Saalat Ied Jemaah Aolia ini lebih awal lima hari dibandingkan ketetapan yang tertuang dalam kalender.
Mbah Benu mengatakan bahwa seluruh Jwmaah Aolia yang tersebar tidak hanya di Gunungkidul namun juga ada di Kalimantan, Sulawesi, Papua maupun luar negeri memang melaksanakan Idulfitri 1445 H pada hari Jumat (5/4).
Pria berusia 82 tahun ini menyebut penentuan Idul Fitri ini sama dengan penentuan awal Ramadan yang berdasarkan pada keyakinannya.
"Mari saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan dengan siapa saja. Jangan mudah menyalahkan dan membenarkan orang," ucap Mbah Benu.