KNKT siapkan laporan awal jatuhnya AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyusun preliminary report (laporan awal) investigasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Laporan tersebut dipastikan akan terbit sebulan setelah kejadian.
"Preliminary itu harus terbit sebulan setelah kejadian," ujar Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Marjono di kantor KNKT, Jakarta, Kamis (15/1).
Marjono mengatakan laporan awal itu hanya memuat data faktual. Dalam laporan ini, kata dia, nantinya tidak akan memuat hasil analisis.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
"Itu isinya factual information, tidak ada analisis, jadi belum ada kesimpulan," kata dia.
Selanjutnya, Marjono mengatakan proses penyusunan laporan ini harus dilakukan secara rinci dan tidak boleh terburu-buru. Hal ini dimaksudkan agar data faktual yang tersaji tidak mengandung kesalahan sedikitpun.
"Jadi hari ini kami mengejar faktual, selengkap dan seakurat mungkin, jadi harus benar. Faktual itu apa yang terjadi untuk tahu itu, perlu tahu data yang lumayan dan cukup. Data ini dikroscek, validasi, terutama melakukan validasi beberapa data dari grafik yang diperoleh FDR," terangnya.
Marjono pun mengaku optimis dalam sisa waktu kurang dari satu bulan laporan awal tersebut dapat diterbitkan. Setelah terbit, kata dia, laporan ini akan diberikan kepada beberapa institusi dan diprioritaskan pada lembaga asing yang terlibat dalam investigasi.
"Priorotas, pertama kepada International Civil Avation Organization (ICAO), partner penyelidikan seperti Bureau d'Enquetes et d'Analyses (BEA), tentu saja, kalau dia mau menyebarkan ke Airbus silakan, data faktual itu data terbuka, rekaman sekian jam itu cukup, tidak ada analisis dan tidak bisa diperdebatkan," terang dia.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaTim investigasi KNKT akan menganalisa percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan mengumpulkan data-data tambahan, termasuk dari data logger yang ada di dalam kereta api.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca Selengkapnyakecelakaan pesawat latih Tecnam P20006T yang jatuh di lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan menewaskan 3 orang.
Baca Selengkapnya