Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KRI Bintuni, kapal produksi dalam negeri pengangkut Tank Leopard

KRI Bintuni, kapal produksi dalam negeri pengangkut Tank Leopard KRI Teluk Bintuni. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia terus membangun kekuatan militer untuk mencapai kekuatan ideal. Tak semua alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dipesan dari luar negeri. Industri pertahanan dalam negeri pun digeber untuk membangun kekuatan pertahanan darat, laut dan udara.

Seperti diketahui, TNI AD kini telah memiliki Tank Leopard yang dipesan dari Jerman. TNI AL pun kini telah memiliki kapal angkut untuk mengangkut monster lapis baja tersebut.

Hebatnya kapal tersebut bukanlah dipesan dari luar negeri. Kapal yang dinamakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni 520 yang merupakan hasil produksi industri galangan kapal dalam negeri di Lampung.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang meresmikan langsung KRI Teluk Bintuni. Purnomo juga melantik Komandan KRI Teluk Bintuni-520 Letkol Laut (P) Ahmad Muharam di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu, 27 September 2014 lalu.

"Pembangunan kapal angkut tank ini merupakan bentuk pembinaan pemerintah untuk industri dalam negeri agar mengurangi ketergantungan dengan negara lain di masa mendatang. Pemerintah juga sudah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan untuk membina industri pertahanan," ujar Purnomo.

Purnomo menjelaskan kapal baru ini akan menambah kekuatan TNI. Pengiriman persenjataan akan lebih mudah dilakukan.

"Pengadaan satu unit kapal angkut ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan. Kapal angkut tank ini diproyeksikan untuk digunakan oleh jajaran lintas laut militer TNI AL," kata Purnomo.

Berikut fakta-fakta seputar KRI Teluk Bintuni. Kapal pengangkut tank kelas berat Leopard made in Lampung.

Mampu angkut 10 Tank Leopard

KRI Teluk Bintuni 520 memiliki panjang 120 meter, dapat mencapai kecepatan 16 knot, didukung dua unit mesin yang masing-masing berkapasitas 3.285 KW.Kapal dibangun dengan biaya sekitar Rp 160 miliar dan dikerjakan selama 16 bulan. Dia mampu mengangkut hingga 10 unit tank Leopard ditambah 120 orang awak kapal dan 300 orang pasukan. Perlu diketahui, satu tank leopard beratnya mencapai 62,5 ton.Selain itu, KRI Teluk Bintuni-520 masih bisa membawa 2 unit helikopter. Kapal ini telah dilengkapi dua helipad dengan fasilitas hangar. Sebelum ada KRI Teluk Bintuni, kapal pengangkut TNI AL hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton.

Aneka persenjataan dan fasilitas kapal

Walau sejatinya kapal angkut militer, namun KRI Teluk Bintuni juga bisa dipasangi aneka senjata. Tentu persenjataan itu bukan untuk menyerang, melainkan alat pertahanan dari serangan musuh.Kapal perang jenis landing ship tank ini mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada Canon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Dalam operasi tempur, kapal jenis LST dengan tugas sebagai pengangkut pasukan, material dan tank harus mendapat kawalan dari kapal-kapal jenis Combatan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat.Untuk mengantar pasukan Marinir ke pantai, LST ini dapat membawa 4 unit LCVP (Landing Craft, Vehicle, Personnel). Untuk memudahkan loading logistik dan kargo, pada bagian depan anjungan juga dilengkapi crane.KRI Teluk Bintuni terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni Deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah Bottom Deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal, dan Deck B untuk pasukan. Lalu, Deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal, serta Deck E untuk komandan kapal dan para perwira. Kemudian, Deck F untuk ruang komando, dan terakhir Deck G alias top deck atau compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.

Kapal angkut terbesar TNI AL

KRI Teluk Bintuni dibuat oleh PT Daya Radar Utama (DRU) di Lampung. Kapal tersebut tercatat sebagai kapal pertama yang diproduksi di Indonesia yang dapat mengangkut Leopard."Kapal ini adalah kapal paling besar untuk militer non-combat," ujar Direktur Utama PT DRU Amir Gunawan setelah menjelaskan bahwa perusahaannya biasa membuat kapal tanker atau kapal pesanan Kementerian Perhubungan.PT DRU sendiri mampu membangun kapal hingga kapasitas 17.500 dead weight tonnage (DWT) atau ton bobot mati yang dipesan oleh Pertamina, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan.Sedangkan untuk divisi reparasi kapal juga sudah memperbaiki berbagai kapal tanker, feri, tug boat, bulk carrier, kapal konversi dan kapal lain hingga ukuran 8.000 DWT."Untuk reparasi itu kita harus membangun fasilitas docking dan biayanya tidak murah, untuk kapal berkapasitas 30 ribu ton bobot itu butuh biaya kira-kira Rp 300 miliar," ungkap Amir.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gagahnya KRI Bung Karno-369
Gagahnya KRI Bung Karno-369

Di hari kelahiran Pancasila, TNI AL meresmikan operasional KRI Bung Karno-369. Istimewanya, kapal perang ini merupakan buatan anak bangsa. Simak penampakannya!

Baca Selengkapnya
Canggihnya Alutsista TNI yang Diakui Dunia, Ada Kapal Siluman Buatan Anak Bangsa
Canggihnya Alutsista TNI yang Diakui Dunia, Ada Kapal Siluman Buatan Anak Bangsa

Penambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Alutsista Buatan Indonesia Ini Laris Manis di Pasar Internasional
Alutsista Buatan Indonesia Ini Laris Manis di Pasar Internasional

Salah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL
Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL

Kapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.

Baca Selengkapnya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya

Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.

Baca Selengkapnya
Panglima Ungkap Presiden Jokowi Kaget Lihat Alutsista Buatan Dalam Negeri Milik TNI
Panglima Ungkap Presiden Jokowi Kaget Lihat Alutsista Buatan Dalam Negeri Milik TNI

Agus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ini Spesifikasi Tank Harimau Karya Anak Bangsa, Alutsista Canggih Kebanggan Prabowo
VIDEO: Ini Spesifikasi Tank Harimau Karya Anak Bangsa, Alutsista Canggih Kebanggan Prabowo

Alutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik KRI Dewaruci, Kapal Legendaris Milik TNI AL yang Sudah Dua Kali Keliling Dunia
Fakta Menarik KRI Dewaruci, Kapal Legendaris Milik TNI AL yang Sudah Dua Kali Keliling Dunia

Kini kapal legendaris itu menjadi duta maritim Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ketinting Kiluan, Perahu Tradisional Andalan Masyarakat Teluk Kiluan yang Tangguh Membelah Lautan
Ketinting Kiluan, Perahu Tradisional Andalan Masyarakat Teluk Kiluan yang Tangguh Membelah Lautan

Meski terbuat dari kayu, kapal ini sangat kuat dan tangguh untuk mengarungi ganasnya ombak di lautan.

Baca Selengkapnya
KSAL Laksamana Muhammad Ali Keluarkan Perintah, Kapal Perang TNI AL Buatan RI Tembak Musuh dengan Senjata Khusus
KSAL Laksamana Muhammad Ali Keluarkan Perintah, Kapal Perang TNI AL Buatan RI Tembak Musuh dengan Senjata Khusus

Laksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.

Baca Selengkapnya
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu

Kapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Sampaikan Tekad Jokowi Bangun Kekuatan Pertahanan TNI AL Jaga Kedaulatan
VIDEO: Prabowo Sampaikan Tekad Jokowi Bangun Kekuatan Pertahanan TNI AL Jaga Kedaulatan

Prabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.

Baca Selengkapnya