KRI Bintuni, kapal produksi dalam negeri pengangkut Tank Leopard
Merdeka.com - Indonesia terus membangun kekuatan militer untuk mencapai kekuatan ideal. Tak semua alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dipesan dari luar negeri. Industri pertahanan dalam negeri pun digeber untuk membangun kekuatan pertahanan darat, laut dan udara.
Seperti diketahui, TNI AD kini telah memiliki Tank Leopard yang dipesan dari Jerman. TNI AL pun kini telah memiliki kapal angkut untuk mengangkut monster lapis baja tersebut.
Hebatnya kapal tersebut bukanlah dipesan dari luar negeri. Kapal yang dinamakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni 520 yang merupakan hasil produksi industri galangan kapal dalam negeri di Lampung.
-
Bagaimana KRI Dewaruci dibuat? Kapal ini dibuat oleh H.C Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman mulai tahun 1932. Pembuatan kapal ini terhenti saat Perang Dunia II karena galangan kapal pembuatnya rusak parah.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Dimana Anak TNI itu berprestasi? Perlombaan itu digelar di Sungai Ciliwung Jakarta Selatan pada Kamis (27/06).
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Dimana kapal selam kelas Jin diproduksi? Kelas Jin, sebagai perwakilan utama kapal selam nuklir strategis Tiongkok, memiliki panjang sekitar 449 kaki 6 inci dan bobot terendam sekitar 11.000 ton.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang meresmikan langsung KRI Teluk Bintuni. Purnomo juga melantik Komandan KRI Teluk Bintuni-520 Letkol Laut (P) Ahmad Muharam di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu, 27 September 2014 lalu.
"Pembangunan kapal angkut tank ini merupakan bentuk pembinaan pemerintah untuk industri dalam negeri agar mengurangi ketergantungan dengan negara lain di masa mendatang. Pemerintah juga sudah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan untuk membina industri pertahanan," ujar Purnomo.
Purnomo menjelaskan kapal baru ini akan menambah kekuatan TNI. Pengiriman persenjataan akan lebih mudah dilakukan.
"Pengadaan satu unit kapal angkut ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan. Kapal angkut tank ini diproyeksikan untuk digunakan oleh jajaran lintas laut militer TNI AL," kata Purnomo.
Berikut fakta-fakta seputar KRI Teluk Bintuni. Kapal pengangkut tank kelas berat Leopard made in Lampung.
Mampu angkut 10 Tank Leopard
KRI Teluk Bintuni 520 memiliki panjang 120 meter, dapat mencapai kecepatan 16 knot, didukung dua unit mesin yang masing-masing berkapasitas 3.285 KW.Kapal dibangun dengan biaya sekitar Rp 160 miliar dan dikerjakan selama 16 bulan. Dia mampu mengangkut hingga 10 unit tank Leopard ditambah 120 orang awak kapal dan 300 orang pasukan. Perlu diketahui, satu tank leopard beratnya mencapai 62,5 ton.Selain itu, KRI Teluk Bintuni-520 masih bisa membawa 2 unit helikopter. Kapal ini telah dilengkapi dua helipad dengan fasilitas hangar. Sebelum ada KRI Teluk Bintuni, kapal pengangkut TNI AL hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton.
Aneka persenjataan dan fasilitas kapal
Walau sejatinya kapal angkut militer, namun KRI Teluk Bintuni juga bisa dipasangi aneka senjata. Tentu persenjataan itu bukan untuk menyerang, melainkan alat pertahanan dari serangan musuh.Kapal perang jenis landing ship tank ini mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada Canon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Dalam operasi tempur, kapal jenis LST dengan tugas sebagai pengangkut pasukan, material dan tank harus mendapat kawalan dari kapal-kapal jenis Combatan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat.Untuk mengantar pasukan Marinir ke pantai, LST ini dapat membawa 4 unit LCVP (Landing Craft, Vehicle, Personnel). Untuk memudahkan loading logistik dan kargo, pada bagian depan anjungan juga dilengkapi crane.KRI Teluk Bintuni terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni Deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah Bottom Deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal, dan Deck B untuk pasukan. Lalu, Deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal, serta Deck E untuk komandan kapal dan para perwira. Kemudian, Deck F untuk ruang komando, dan terakhir Deck G alias top deck atau compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Kapal angkut terbesar TNI AL
KRI Teluk Bintuni dibuat oleh PT Daya Radar Utama (DRU) di Lampung. Kapal tersebut tercatat sebagai kapal pertama yang diproduksi di Indonesia yang dapat mengangkut Leopard."Kapal ini adalah kapal paling besar untuk militer non-combat," ujar Direktur Utama PT DRU Amir Gunawan setelah menjelaskan bahwa perusahaannya biasa membuat kapal tanker atau kapal pesanan Kementerian Perhubungan.PT DRU sendiri mampu membangun kapal hingga kapasitas 17.500 dead weight tonnage (DWT) atau ton bobot mati yang dipesan oleh Pertamina, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan.Sedangkan untuk divisi reparasi kapal juga sudah memperbaiki berbagai kapal tanker, feri, tug boat, bulk carrier, kapal konversi dan kapal lain hingga ukuran 8.000 DWT."Untuk reparasi itu kita harus membangun fasilitas docking dan biayanya tidak murah, untuk kapal berkapasitas 30 ribu ton bobot itu butuh biaya kira-kira Rp 300 miliar," ungkap Amir.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari kelahiran Pancasila, TNI AL meresmikan operasional KRI Bung Karno-369. Istimewanya, kapal perang ini merupakan buatan anak bangsa. Simak penampakannya!
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaAgus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaKini kapal legendaris itu menjadi duta maritim Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski terbuat dari kayu, kapal ini sangat kuat dan tangguh untuk mengarungi ganasnya ombak di lautan.
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaKapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.
Baca Selengkapnya