Lauk MBG di Sumsel Ditemukan Belatung hingga Siswa Keracunan, Ini Penjelasan Penanggungjawab Dapur
Lauk program makan bergizi gratis (MBG) yang sebabkan delapan siswa SD Negeri di Empat Lawang, Sumatera Selatan, keracunan ternyata terdapat banyak belatung

Lauk program makan bergizi gratis (MBG) yang sebabkan delapan siswa SD Negeri di Empat Lawang, Sumatera Selatan, keracunan ternyata terdapat banyak belatung. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan sampel di labfor untuk menentukan proses hukumnya.
Belatung itu terlihat jelas dalam video yang beredar di media sosial. Belatung-belatung yang cukup banyak itu memenuhi lauk dalam wadah stainless.
Beruntung siswa yang baru hendak menyantapnya segera sadar sehingga melapor ke gurunya. Suasana pun heboh dan siswa yang sudah terlanjur menyantapnya diminta berhenti makan.
Penjelasan Penanggung Jawab
Ketua DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel sekaligus penanggung jawab dapur umum MBG Evie Hadenli mengaku heran dengan keberadaan belatung dalam lauk MBG tersebut.
Sebab menu yang disajikan berupa ikan patin fillet krispi, bihun, tahu goreng, dan pepaya, baru saja dimasak.
"Menu ikan fillet yang tipis dan garing seperti kerupuk sangat mustahil ada belatung, yang baru berapa jam (dimasak). Ini yang jadi pertanyaan," ungkap Evie Hadenli, Rabu (19/2).
Evie menyebut belatung dan hewan lain baru wajar jika lauk itu dimasak kurang matang. Namun lauk yang diberikan sudah dinilai higienis.
"Kecuali ikan utuh yang dimasak kurang matang, itu masuk akal (ada belatung)," kata Evie.
Evie menjelaskan, program MBG di Empat Lawang dilakukan Yayasan Vieki Indira selaku pengelola. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap penyebabnya.
Diduga Kelalaian Penyedia
Kapolres Empat Lawang AKBP Abdul Aziz Septiadi mengatakan, pihaknya belum dapat menjelaskan sumber belatung yang terdapat dalam lauk MBG. Untuk sementara, dia menduga ada unsur kelalaian dari penyedia dalam mengelola dan menyimpan makanan.
"Masih menunggu hasil pemeriksaan dari labfor seperti apa. Sampel sudah kita kirim," kata Abdul Aziz.