Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LBH cium niat tak baik Menteri Jonan dalam kisruh semen Rembang

LBH cium niat tak baik Menteri Jonan dalam kisruh semen Rembang Demo pabrik semen Rembang. ©2016 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Tuntutan dari petani pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah masih menunggu proses Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dalam waktu dekat ini akan di keluarkan oleh Presiden Joko Widodo. Koalisi Untuk Kendeng Lestari melihat ada niat tidak baik yang akan dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, yang mengatakan bahwa tidak ada sumber air tanah di bawah cekungan mata air tanah Watuputih.

Menurut pengacara publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Siti Rahma Mery, Menteri Jonan mengirimkan surat pernyataan kepada Kementerian Lingkungan Hidup melalui surat bernomor 2537/42/MEM.S/2017 tentang dukungan Pemetaan Sistem Aliran Sungai Bawah Tanah Cekungan Air Tanah.

"Dalam surat tertulis bahwa di Watuputih tidak adanya mata air tanah hanya terdapat gua kering tanpa adanya aliran sungai bawah tanah serta tidak dijumpai mata air," kata Siti, di Gedung YLBHI, Jalan Diponegoro nomor 74, Jakarta, Sabtu (1/4).

Padahal sebelumnya, Mahkamah Agung dalam putusan penijauan kembali No. 99/PK/TUN/2016 telah memutuskan bahwa kawasan cekungan air tanah Watuputih tempat PT Semen Indonesia akan melakukan penambangan merupakan kawasan bentang alam karst yang harus dilindungi. Putusan itu dibuat berdasarkan surat hasil penelitian dari Badan Geologi dan Kementerian ESDM ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Siti berharap hasil dari KLHS yang akan dikeluarkan pada pekan depan tetap sesuai dengan fakta-fakta penelitian sebelumnya dan sesuai dengan putusan MA.

"Tetap berharap supaya hasil benar-benar memperhatikan fakta-fakta yang didapat oleh masyarakat dan dari hasli penelitian sebelumnya bahwa disana memang ada gua mata air kemudian sungai-sungai bawah tanah. Serta penelitian dari Oleh banyak pihak dan pastinya putusan MA," ujarnya.

Kedati demikian, YLBHI tetap ingin Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas putusan yang telah dibuatnya.

"Proses KLHS masih kita tubggu tp kita meminta kepada presiden jokowi ubtuk menindak tegas Ganjar Pranowo," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Dianggap Endorse Calon Pilkada Serentak, Langgar UU atau Etika Bernegara?
Prabowo Dianggap Endorse Calon Pilkada Serentak, Langgar UU atau Etika Bernegara?

Video dukungan Prabowo terhadap Ahmad Luthfi berpotensi melanggar ketentuan Undang-Undang Pemilihan/Pilkada Nomor 1 Tahun 2015

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunker ke Magelang Bareng Prabowo, Yenny Wahid: Mungkin Mau Bantu Putranya tapi Cuti Dulu
Jokowi Kunker ke Magelang Bareng Prabowo, Yenny Wahid: Mungkin Mau Bantu Putranya tapi Cuti Dulu

Namun, Yenny mengingatkan agar Jokowi lebih baik cuti dahulu sebelum berkampanye untuk Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kapolri soal Pemimpin Teruskan Estafet Kepemimpinan, Begini Respons Ganjar
Kapolri soal Pemimpin Teruskan Estafet Kepemimpinan, Begini Respons Ganjar

Hal itu diungkap Kapolri dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi

Ucapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.

Baca Selengkapnya
Gagasan Ganjar Bicara Berantas Korupsi
Gagasan Ganjar Bicara Berantas Korupsi

Saat mencapai titik Gubernur Jateng, Ganjar mengatakan tagline atau jslogannya adalah bertanya kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!

Presiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Respons Istana soal SYL Sebut Jokowi Perintahkan Tarik Uang dari Bawahan di Kementan
Respons Istana soal SYL Sebut Jokowi Perintahkan Tarik Uang dari Bawahan di Kementan

Istana menegaskan, Jokowi tidak pernah memerintahkan untuk menarik uang dari bawahan di Kementan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bicara Kasus Korupsi Mentan Syahrul, Sosok Pengganti Sampai Dugaan Pemerasan Pentolan KPK
VIDEO: Jokowi Bicara Kasus Korupsi Mentan Syahrul, Sosok Pengganti Sampai Dugaan Pemerasan Pentolan KPK

Presiden Jokowi buka suara mengenai perkembangan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Tanggapan Jokowi Mantan Mentan Syahrul Limpo Dijemput Paksa KPK
Tanggapan Jokowi Mantan Mentan Syahrul Limpo Dijemput Paksa KPK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Todung TPN Ganjar Desak Bukan Hanya Butet, Laporan Kasus Aiman Juga Dicabut!
VIDEO: Todung TPN Ganjar Desak Bukan Hanya Butet, Laporan Kasus Aiman Juga Dicabut!

Deputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut

Baca Selengkapnya
SYL Minta Jokowi jadi Saksi Meringankan, Istana: Permintaan Tersebut Tidak Relevan
SYL Minta Jokowi jadi Saksi Meringankan, Istana: Permintaan Tersebut Tidak Relevan

Istana menilai permintaan SYL menghadirkan Jokowi sebagai saksi meringankan tidak relevan

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Tak Khawatir Jokowi 'Cawe-cawe' Pilkada Jateng
VIDEO: PDIP Tak Khawatir Jokowi 'Cawe-cawe' Pilkada Jateng "Tidak Istimewa Lagi"

Luthfi mengunggah foto pertemuannya dengan Jokowi di salah satu kedai kopi di Solo pada Minggu 27 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya