Lestarikan Adat, Barong Ider Bumi Berlangsung Meriah
Merdeka.com - Ritual adat Barong Ider Bumi kembali digeber warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Minggu (23/4/2023). Seribuan orang turut serta mengarak barong berumur ratusan tahun itu, keliling kampung.
Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah bagian dari upaya pelestarian adat. "Ini merupakan kewajiban kami untuk melestarikan budaya leluhur, dan juga upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat," tutur Sugirah.
Sugirah juga mengapresiasi keguyuban masyarakat Kemiren dalam menguri-nguri budaya. “Kemiren sudah lama menjadi jantung budaya Banyuwangi. Ke depan, kiranya ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat Osing tetap lestari,” ungkapnya.
-
Bagaimana atraksi Barong Geni dimulai? Mula-mula, para pemainnya menampilkan formasi dengan tokoh utama Barong yang berlari ke sekitar area panggung. Kemudian, prajurit membentuk posisi membungkuk sembari membawa obor.
-
Bagaimana Banyuwangi Ethno Carnival menunjukkan keajaiban Geopark Ijen? Defile Gunung Ijen mencolok dengan pilihan warna tosca khas air kawah. Berpadu dengan aksentuasi kuning yang melukiskan belerang yang banyak dihasilkan di gunung satu-satunya yang punya api biru itu.
-
Apa yang membuat para delegasi internasional terkesan dengan Banyuwangi? Para utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
-
Siapa saja yang ikut Paralayang di Banyuwangi? Banyuwangi Open Paralayang diikuti sebanyak 80 atlet paralayang dari berbagai daerah di Jawa Timur, serta beberapa daerah lain di Indonesia.
-
Apa yang menarik dari wisata di Banyuwangi? Banyuwangi memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
Sepanjang jalan Desa Kemiren penuh sesak dengan masyarakat yang mengawal arak-arakan Barong khas Banyuwangi yang digeber setiap 2 Syawal atau hari kedua Idulfitri tersebut. Bahkan, bukan hanya warga Kemiren dan sekitarnya, tidak sedikit pula warga asal luar Kecamatan Glagah maupun wisatawan asal luar daerah yang sengaja datang untuk menyaksikan dari dekat acara tersebut.
"Mumpung jalan-jalan ke sekitar Desa Kemiren, lalu lihat ada Barong Ider Bumi. Saya langsung menepi dan ikut arak-arakan. Seru dan sangat kental budayanya," kata salah satu Wisatawan asal Lamongan, Mella Aggun Pradana (23).
Keseruan tradisi Barong Ider Bumi juga dirasakan oleh wisatawan asal Kanada Jovency Aileen (28). Jovency bersama rombongan ikut mengarak Barong dan mengaku takjub dengan tradisi-tradisi yang ada di Banyuwangi.
Ritual adat Barong Ider Bumi©2023 Merdeka.com"Aku tidak percaya ini berlangsung ratusan tahun dan warga masih melestarikannya. Ini harus dijaga dan dilestarikan, ya karena ini bukti peradaban masyarakat Banyuwangi terdahulu. Semua orang pasti suka ini," ucap Jovency.
Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1800-an lalu ini berjalan meriah. Panas terik matahari tak menghalangi antusias lalare cilik (anak-anak) menirukan tarian-tarian yang dilakukan oleh para barong.
Kepala Desa kemiren, Muhammad Arifin, mengatakan selamatan Barong Ider Bumi bertujuan untuk menolak bala. Dikatakan, orang dahulu percaya, kalau arak-arakan barong tidak digelar, Desa Kemiren, sering ditimpa musibah. Termasuk penyakit mematikan.
Ritual adat Barong Ider Bumi©2023 Merdeka.com"Menyikapi pagebluk yang melanda, para sesepuh desa berinisiatif ziarah ke Makam Buyut Cili. Mereka berharap mendapat petunjuk menghilangkan pagebluk yang menyengsarakan masyarakat. Beberapa hari setelah ziarah, para sesepuh desa mendapat wangsit melalui mimpi," ungkap Arifin.
Wangsit tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat Desa Kemiren harus mengadakan upacara selametan dan arak-arakan melintasi jalan desa. Setelah masyarakat Desa Kemiren menggelar apa yang menjadi petunjuk dari Buyut Cili, pagebluk pun hilang.
Dalam ritual Barong Ider Bumi, barong diarak keliling desa. Arak-arakannya diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.
©2023 Merdeka.comIder berarti berkeliling kemana-mana. Sementara bumi artinya jagat atau tempat berpijak. Dari arti kedua kata tersebut dapat dimengerti bahwa Ider Bumi dimaksudkan sebagai kegiatan mengelilingi tempat berpijak atau bumi.
"Jadi, inti dari ritual Barong Ider Bumi adalah mengarak barong memutari desa," ujar Arifin.
Sebelum arak-arakan digelar, ritual diawali dengan berziarah alias nyekar ke petilasan (makam) Buyut Cili. Warga setempat meyakini, Buyut Cili merupakan orang yang kali pertama tinggal sekaligus mbahu reksa (menjaga, mengayomi, dan melindungi) Desa Kemiren.
Arak-arakan barong dimulai dengan sembur uthik-uthik yang dilaksanakan oleh 2 orang tetua dengan menebar beras kuning, bunga dan uang logam sebagai simbol mengusir kejahatan dan menolak penyakit.
©2023 Merdeka.comArak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri dengan selamatan di atas gelaran tikar. Selamatan itu dibuka dengan pembacaan doa dalam dua bahasa, yakni doa dalam Bahasa Osing dan Bahasa Arab. Setelah doa dipanjatkan, masyarakat bersama-sama menikmati sajian kuliner khas Osing yakni Pecel Pitik. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dikenal memiliki seni budaya yang kaya dan beragam.
Baca SelengkapnyaRitual adat Seblang Bakungan digelar masyarakat Osing Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBEC 2023 mengusung tema The Magic of Ijen Geopark.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk menghadiri perayaan HUT ke-empat Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut BEC sebagai contoh event bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya