Lewat Cara Ini, Kementan Genjot Indeks Pertanaman Sawah di Lahan Rawa
Mentan optimis program ini bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini
Mentan optimis program ini bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini
Lewat Cara Ini, Kementan Genjot Indeks Pertanaman Sawah di Lahan Rawa
Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan. Program ini dirancang untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) yang selama ini berpotensi besar.Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya melakukan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi.
Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal. Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.
Artinya, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan IP yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
"Lahan yang IP satu, jika ditingkatkan menjadi dua atau tiga berarti akan bisa menjadi dua kali lipat bahkan tiga. Hal itu bisa menjadi potensi besar, dan kami siapkan pompa, inilah solusi cepat untuk menangani pangan,” ujar Mentan. Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan, swasembada beras berkelanjutan menjadi komitmen pemerintah.
Oleh sebab itu, lahan rawa menjadi solusi bagian penting bagi masa depan pertanian Indonesia.
Dia juga mengajak semua tim UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) agar bekerja keras guna mencapai target yang telah disepakati.
"Peningkatan produksi padi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa berkelanjutan dan pompanisasi berbasis pertanian modern sangat diperlukan. Hal ini sejalan dengan upaya mengatasi krisis pangan yang terjadi dewasa ini karena adanya konflik dan El Nino yang terjadi sejak Februari 2023,” ujar Dedi.
Dalam mendukung progam UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Nasional tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Akselerasi Standardisasi dan Program Strategis Kementan Abdul Haris Bahrun didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalsel. Kunker tersebut sekaligus melakukan tanam perdana padi seluas 54 hektar dan memonitor pelaksanaan giat pompanisasi yang merupakan bantuan dari Kementan.
Dari total 150 hektar lahan sawah yang ada, 54 hektar sawah di antaranya kini berhasil ditanami padi dengan bantuan pompa.
Luasan lahan baku sawah di Kota Banjarbaru sendiri mencapai 1.000 hektar, yang diharapkan dapat terus menjadi lahan baku sawah berkelanjutan.
Setelah melakukan tanam perdana, Abdul Haris menyampaikan apresiasinya kepada para petani yang telah bekerja keras untuk menjaga katahanan pangan melalui upaya percepatan tanam padi di wilayah Banjarbaru.
“Tidak lupa kepada Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, kami juga berikan apresiasinya karena dengan gerak cepat sudah menyalurkan bantuan pompa Kementan kepada poktan sehingga hari ini kita bisa lakukan tanam perdana untuk luasaan 54 hektar,” ujar Abdul Haris. Abdul Haris juga memberikan arahan kepada petani agar dapat memperoleh solar bersubsidi untuk mendukung operasional pompa untuk meningkatkan IP. Sehingga program penanaman padi dapat berjalan lancar dan efektif.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengimbau agar para petani melakukan percepatan tanam sesuai Surat Edaran Mentan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota tentang Percepatan Perluasan Areal Tanam melalui Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi dan Tanaman Tumpang Sisip Padi Gogo dilahan Perkebunan.
“Termasuk apabila terdapat kekurangan alat atau pipa pendukung pompanisasi dapat mengajukan usulan anggaran ke Dinas melalui surat resmi dengan mengacu kepada surat edaran Mentan tersebut,” ungkap Bustanul.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru, Abu Yasid, yang turut hadir dalam kegiatan ini memberikan penjelasan mengenai kondisi serta kebutuhan pertanian di Kota Banjarbaru.
Abu Yasid menyampaikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan oleh Kementan.
“Saat ini pompa yang digunakan dalam program pompanisasi memanfaatkan air dari embung yang ada sebanyak 9 unit dari usulan 11 unit dengan target dapat mengairi lahan seluas 253 hektar diwilayah tersebut”, ungkapnya.
Pertanaman dilokasi ini merupakan musim tanam kedua (IP 200) dimana biasanya hanya satu kali tanam dalam satu tahun.
“Ini bukti bahwa program bantuan pompanisasi memberikan dampak dalam peningkatan IP, produksi dan produktivitas diwilayah tersebut,” tutupnya.