Mabes Polri Turun Gunung Usut Kematian Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi
Polrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Mabes Polri utus Divisi Propam dan Inspektorat Pengawasan Umum Polri, untuk tangani langsung kasus tewasnya siswa SMKN 4 Semarang. Polresta Semarang mengklaim, GRO, siswa SMKN, meninggal karena hendak dibubarkan dalam aksi tawuran.
"Terkait dengan kejadian di wilayah hukum Polrestabes Semarang, sudah dilakukan asistensi oleh Polda Jawa Tengah, kemudian juga asistensi dari Mabes Polri juga telah dilakukan dimana tim dari Irwasum Polri dan juga dari divisi Propam Polri telah turun," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di gedung TNCC Mabes Polri, Selasa (26/11) .
Trunoyudo menyebut tim dari Itwasum dan Propam Polri baru saja diterjunkan sehingga belum banyak yang dapat disampaikan terkaitnya temuan dan hasil dari kasus penembakan tersebut.
"Tentunya hasil daripada proses asistensi ini kita berharap untuk menunggu dan kami yakinkan 2 asistensi ini tentu memberikan suatu kontribusi yang tentunya hasilnya akan menjadi lebih baik ataupun objektif," pungkas Trunoyudo.
Kronologi Versi Kapolrestabes Semarang
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan detik-detik siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO ditembak polisi. Dia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Dia menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang pulang melintas di lokasi tawuran.
"Anggota berusaha melerai tawuran dari dua kelompok berbeda tersebut," kata Anwar, Senin (25/11) malam.
Namun, lanjut dia, ada upaya untuk menyerang anggota yang berusaha melerai tawuran. Polisi terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api.
Menurut dia, korban mengalami luka tembak di bagian pinggul. Dia menyebut, anggota yang menembak tersebut langsung memberikan pertolongan bersama beberapa lawan tawuran korban dengan membawanya ke rumah sakit.
Dia menuturkan, saat berada di rumah sakit identitas korban belum diketahui karena kelompok lawan tawuran yang memberi pertolongan tidak ada yang mengenal.
"Baru Minggu pagi sekitar jam 10 identitas korban diketahui dan diberitahukan ke keluarganya," katanya.
Dalam penanganan tawuran antar gangster di Semarang Barat tersebut, lanjut dia, polisi mengamankan 12 pelaku. Sebanyak 4 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Terhadap anggota yang diduga menembak korban, menurut dia, saat ini sedang dalam tahap pengembangan.
"Yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan di Paminal," katanya.
Sebelumnya, seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang, berinisial GRO, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
Warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen pada Minggu siang.