Polisi Inisial R Diperiksa Usai Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Tes Urine Negatif Narkoba & Alkohol
Selain GRO, ada dua pelajar SMKN4 lainnya yang disebut-sebut menjadi korban namun masih menjalani perawatan.
Propam Polda Jateng memeriksa seorang polisi berinisil R. Yang bersangkutan diduga melakukan penembakan terhadap GRO, siswa SMKN 4 Semarang, berujung meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto belum mau merinci apakah bentuk kelalaian yang dilakukan polisi berinisial R. Termasuk berapa peluru yang ditembakkan hingga menewasan GRO yang selama ini dikenal aktif dalam berbagi kegiatan organisasi di sekolahnya.
"Masih dalam pendalaman Propam," jelasnya.
Ditambahkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, pihaknya juga sudah melakukan tes urine pada R. Sebab pascakematian GRO mencuat, ramai kabar polisi terduga dalam pengaruh narkoba atau alkohol.
"Yang tanya tadi katanya anggota kami mabuk. Tim forensik kami sudah melakukan terhadap urine maupun darah, dari pengaruh alkohol dan narkoba itu negatif semua," ujar Kapolrestabes.
Polisi Tetapkan 4 Tersangka Tawuran
Hari ini, polisi melakukan pra-rekonstruksi peristiwa tawuran yang kemudian diklaim menjadi penyebab tewasnya GRO. Pra-rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi, di antaranya dekat Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan, Perumahan Bukit Panjangan Asri dan depan Alfamart Candi Penataran.
Dalam rekonstruksi itu, empat tersangka pelaku tawuran dihadirkan.
"Lokasi awal mereka berkumpul, adu fisik, hingga ke lokasi saling kejar," kata Kombes Pol Artanto.
Polisi berharap kehadiran empat tersangka dalam kasus tawuran ikut membuat terang kematian GRO yang diduga tewas ditembak di waktu dan lokasi yang sama dengan pembubaran tawuran.
"Jadi pra kontruksi itu untuk memberikan pemahaman terhadap proses penyelidikan nanti," ujarnya.
LBH Minta Bentuk Tim Pencari Fakta
Terpisah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pengemban Titipan Rakyat (Petir) mendesak dibentuk tim pencari fakta independen untuk mengungkap penyebab sebenarnya kematian GRO.
"Kami minta ditangani serius karena melibatkan korban siswa meninggal dunia. Maka kami desak dibentuk tim pencari fakta melibatkan Kompolnas, Komnas HAM, dan Komisi III DPR RI agar penyelidikan tuntas," kata Koordinator LBH Petir, Zaenal Abidin, Selasa (26/11).
Dia juga tak sepakat dengan tudingan polisi yang mengaitkan korban dengan geng motor. Sebab dari banyak informasi di dapat, korban adalah pribadi baik dan berprestasi.
"Jadi korban anggota Paskibraka dan telah memenangkan lomba Peraturan Baris-Berbaris (PBB) di Akpol. Ini membuktikan bahwa dia adalah siswa yang baik dan berprestasi," ungkapnya.
Zaenal siap memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban agar kasus ini terang benderang. Sebab menurutnya, polisi menutupi sesuatu.
"Saya menduga itu tidak fair, dan ada yang ditutup-tutupi. Atas pernyataan dari Kapolrestabes yang menyebutkan korban melakukan perlawanan," jelasnya.
Zaenal meminta Kapolres untuk lebih fokus mengungkap kasus penembakan terhadap siswa SMK daripada mengaitkan dengan kasus tawuran.
"Jadi locus delicity dan tempatnya jangan dicampur dengan yang lain," jelasnya.
Zaenal juga meminta pada Propam Polrestabes untuk segera menjelaskan pada masyarakat apakah ada pelanggaran dalam peristiwa itu.
"Kami melakukan investigasi untuk mengetahui secara langsung kronologis kejadian tersebut," tutup Zaenal.