Mahasiswa Jember Bikin Mobil Listrik Sanggup Melaju 60 Km per Jam, Ini Penampakannya
Merdeka.com - Tren pengembangan mobil listrik terus meluas. Tidak hanya di dunia usaha, berbagai perguruan tinggi juga berlomba-lomba mengadakan riset pengembangan teknologi mobil yang dianggap ramah lingkungan itu. Salah satunya Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), yang meluncurkan mobil listrik Bharata.
Mobil Listrik Bharata ini sebelumnya telah melalui sekitar delapan bulan produksi sejak tahap perencanaan dan desain. Proses perakitan dilakukan oleh sekitar 11 mahasiswa Teknik Mesin Unmuh Jember yang tergabung dalam Kyta Team.
"Alhamdulillah dengan kreativitas dan keberanian teman-teman mahasiswa, mobil listrik ini selesai diproduksi dan akan dilombakan pada Oktober nanti," ujar Dekan Fakultas Teknik Unmuh Jember Nanang Saiful Rizal saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (19/6).
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana Tesla mendorong popularitas mobil listrik? Nama 'Tesla' diambil dari ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika dan teknik listrik, Nikola Tesla, yang inovasinya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah membantu mendorong popularitas mobil listrik hingga saat ini.
Mobil listrik Bharata ini rencananya akan unjuk gigi dalam Kompetisi Mobil Listrik Nasional (KMLI 2023). Kompetisi ini merupakan ajang tahunan yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia. Para mahasiswa akan menghadapi persaingan dengan tim-tim lain yang juga memiliki proyek mobil listrik mereka sendiri.
Nanang menjelaskan, mobil listrik Bharata yang berhasil dirakit mampu mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam dan dapat melaju hingga jarak 60 km per pengisian penuh baterai.
Sesuai dengan empat kategori yang ada pada KMLI, mobil listrik Bharata pada kategori percepatan mampu menempuh jarak 30 meter hanya dengan 4,9 detik. Pada kategori pengereman mampu memberikan daya deselerasi hingga 2.94 meter. Selanjutnya, di kategori daya tanjak dengan kemiringan 15 derajat dengan beda ketinggian 2,4 meter mobil ini mampu ditempuh hanya 6.1 detik.
Kemudian dengan scenario zig-zag sepanjang 30 meter mampu ditempuh selama 5.6 detik dan untuk lebar area parkir 200cm ditempuh dengan waktu 12.36 detik.
"Respons masyarakat terhadap mobil ini sangat positif, terutama setelah mobil Bharata dipamerkan dalam acara-acara kampus dan organisasi Muhammadiyah. Banyak masyarakat yang tertarik dengan inovasi teknologi yang terkandung dalam mobil listrik ini," lanjut Nanang.
Dalam proses perakitan mobil listrik, tim pembimbing hanya memberikan bimbingan dan pendampingan ketika diperlukan. Mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk merakit mobil listrik secara mandiri sebelum dilakukan evaluasi penuh oleh tim pembimbing.
Para mahasiswa terlibat aktif dalam proses ini, melakukan uji coba dan penelitian terkait efisiensi, kecepatan dan ketahanan mobil listrik Bharata.
"Saya bangga dengan mahasiswa Teknik Mesin, terutama sebelas mahasiswa yang tergabung di Kyra Team karena mampu memproduksi mobil listrik secara mandiri. Harapan saya sebagai Kaprodi hal ini akan mendukung untuk kampus Unmuh Jember yang ramah lingkungan," ujar Kosjoko, Kaprodi Teknik Mesin.
Tim Teknik Mesin Unmuh Jember memiliki rencana pengembangan untuk membuat mobil listrik dengan tipe yang berbeda. Pertama, mereka ingin membuat mobil dengan sistem angkut yang sering disebut sebagai Green Car Electric Vehicle, yang dapat digunakan untuk keperluan dalam kampus dan kegiatan amal Muhammadiyah, seperti Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Jember.
"Saya optimis dengan diluncurkannya mobil ini dan juga mobil yang akan datang nantinya juga menjadi salah satu cikal bakal untuk Unmuh Jember menuju green campus, yang kita kemarin sudah bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membahas Unmuh Jember menjadi Green Campus atau kampus yang ramah lingkungan," tambah Syamsul Hadi Wakil Rektor 3 Unmuh Jember.
Untuk mendukung penggunaan mobil listrik, tim ini juga akan menyediakan stasiun pengisian baterai. Mereka berencana untuk menggunakan sumber energi terbarukan untuk stasiun pengisian ini, dengan tujuan menciptakan pengisian mandiri dan memanfaatkan bahan bakar yang dihasilkan oleh mobil listrik itu sendiri.
Kamarulla Upi Ade Pajri selaku ketua Kyra Team berharap dengan hadirnya mobil Bharata, masyarakat dapat dengan mudah beradaptasi dengan penggunaan bahan bakar listrik. Dengan demikian, polusi di jalan dapat dikurangi.
Selain itu, mereka berharap agar mahasiswa terus mengembangkan teknologi ini dengan lebih baik.
Pengembangan teknologi di bidang kelistrikan, terutama mobil listrik, menjadi tolok ukur bagi mahasiswa-mahasiswa di jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jember.
"Sebagai calon insinyur, mahasiswa harus mampu berimajinasi secara luas dan mengaplikasikan imajinasi mereka dalam bentuk produk yang dapat langsung dimanfaatkan oleh dunia industri dan masyarakat," pungkas Upi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil listrik Titen meraih juara ketiga pada ajang Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023 di Sirkuit Mandalika pada 4-9 Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMotor listrik ini dapat mengeluarkan output daya maksimal yang lebih bertenaga
Baca SelengkapnyaProgram Shell Eco-Marathon sukses menjadi wadah mahasiswa Indonesia untuk berinovasi!
Baca SelengkapnyaKonversi untuk dua tipe mobil jip dan minibus dari mesin konvensional ke listrik itu telah menghabiskan biaya Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaDari 1.000 unit motor listrik yang diproduksi, 250 di antaranya sudah terjual
Baca SelengkapnyaMobil listrik (EV) yang beredar di pasar otomotif Indonesia saat ini semakin beragam. Yang terbaru Chery Omoda E5, yang bahkan sudah dirakit di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Baca SelengkapnyaDalam catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 62.000 motor listrik dan 12.000 mobil listrik telah mengaspal di Indonesia.
Baca Selengkapnya