Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Isu Perdagangan Orang hingga Konflik Myanmar
Hal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Hal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Isu Perdagangan Orang hingga Konflik Myanmar
Menko Polhukam Mahfud MD bicara mengenai kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang semakin meningkat di kawasan ASEAN. Dia menekankan bahwa ASEAN harus memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban.
Hal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Pertemuan ini diikuti oleh para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN dan mengangkat dua agenda utama, yaitu review kemajuan kerja sama badan sektoral Pilar Masyarakat Polkam ASEAN dan kemajuan implementasi Cetak Biru Pilar Masyarakat Polkam ASEAN 2025.
Mahfud mengatakan, sebagai mandat dari APSC Council, ASEAN tidak boleh mengesampingkan tantangan spesifik di kawasannya.
Pada KTT ke-42 di Labuan Bajo bulan Mei 2023 lalu, kata Mahfud, para kepala negara telah menyepakati ASEAN Leaders Declaration Combatting Trafficking in Persons.
"Kini saatnya kita terus mengimplementasikan komitmen ini, kita harus memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban," ucap Mahfud.
Selain TPPO, menurut Mahfud, ASEAN juga perlu memperkuat kerjasama pemberantasan kejahatan transnasional lain.
Kejahatan transnasional itu seperti peredaran gelap narkoba, pencucian uang, dan terorisme melalui manajemen perbatasan dan berbagai informasi.
Mahfud mengatakan, ASEAN harus mampu menghadapi tantangan saat ini dan ke depan, dengan kerjasama politik dan keamanan yang solid, untuk membawa kemakmuran rakyat ASEAN bersama.
"Karena itu, kerjasama politik dan keamanan ASEAN harus menitikberatkan pada kawasan dan berpusat pada komunitas ASEAN. Memastikan semuanya terlibat dan memiliki akses, adalah kunci untuk kestablan dan kemakmuran kawasan ASEAN," tutur Mahfud.
Mahfud juga menyoroti soal belum adanya kemajuan signifikan implementasi 5 Poin Kesepakatan oleh junta militer Myanmar yang menghambat kerja sama ASEAN secara keseluruhan.
Mahfud juga menyinggung tentang situasi global yang dipengaruhi oleh menguatnya rivalitas geopolitik dan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.
Mahfud mengingatkan bahwa ASEAN tidak ingin hal serupa terjadi di kawasan.