![Makna Idul Adha Sarat Nilai Kemanusiaan Berbagi Kebahagian, Bukan Pamer Hewan Kurban<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718937333375-su9q2.jpeg)
Makna Idul Adha Sarat Nilai Kemanusiaan Berbagi Kebahagian, Bukan Pamer Hewan Kurban
Perayaan kurban juga sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Perayaan kurban juga sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Makna Idul Adha mengandung aspek kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama. Bukan sebatas penyembelihan hewan saja tetapi momentum untuk bahu-bahu dalam kebaikan dan menghalau yang tidak baik seperti radikalisme dan intoleransi.
Ketua Umum Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI), Syarif Hidayatullah mengatakan, perayaan kurban sebenarnya untuk menghayati kisah Nabi Ibrahim. Di masanya, Ibrahim diberi wahyu melalui mimpi untuk menyembelih putranya yang pada akhirnya diganti dengan seekor domba dan putra kesayangannya pun selamat.
Menurutnya, peristiwa turunnya perintah untuk berkurban pada Nabi Ibrahim menjadi panduan bagi generasi setelahnya dalam menunjukkan ketakwaan. Berkurban tidak semata-mata hanya menyembelih hewan tapi juga egoisme manusia itu sendiri.
"Melalui perayaan Idul Adha atau berkurban, kita harus bahu membahu dalam menegakkan atau melakukan hal-hal yang baik, dan menghalau semua yang tidak baik termasuk dalam hal ini adalah ideologi-ideologi yang merusak, yang mengajarkan kekerasan, tindakan radikal, intoleran dan lain sebagainya," kata Syarif, Rabu (19/6).
Syarif mengungkapkan bahwa perayaan kurban juga sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Hewan kurban yang telah disembelih bukanlah untuk dimakan sendiri, tapi untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Konteks lain dari berkurban adalah untuk membagikan kebahagiaan kepada sesama manusia, dalam bentuk daging kurban. Tidak semua orang punya kesempatan yang sama untuk bisa makan daging kapanpun mereka inginkan," jelasnya.
Syarif berharap agar perayaan kurban tidak dimaknai sempit hanya sebagai ritual tahunan semata. Hari raya berkurban juga bukanlah ajang untuk saling pamer ukuran dan jumlah hewan yang dikurbankan.
Syarif menjelaskan, perayaan kurban bisa mempererat hubungan. Bentuk persaudaraan ini tidak lagi memandang agama, ataupun asal negaranya, tapi memaknainya dengan melihat bahwa siapapun dia juga sesama manusia.
merdekacom
Hari Raya Kurban tidak melulu hanya tentang menyembelih hewan, namun bisa menjadi momen merenungkan pengorbanan, keikhlasan dan kebersamaan.
Baca SelengkapnyaTinggal menghitung hari, umat Islam melaksanakan Iduladha 2024.
Baca SelengkapnyaStok hewan kurban, sapi dan kambing di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaMasjid Istiqlal menyembelih hewan kurban hari ini, Selasa (18/6).
Baca SelengkapnyaNiat tulusnya untuk berkurban dengan penghasilan yang pas-pasan akhirnya tercapai.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaRamadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca SelengkapnyaHewan kurban yang dibagikan perusahaan pelat merah ini dibeli dari peternak UMKM.
Baca Selengkapnya