![Prof Yudian: Iduladha Salah Satu Cara Wujudkan Rekonsiliasi Nasional <br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/18/1718683333848-ah4d9.jpeg)
Prof Yudian: Iduladha Salah Satu Cara Wujudkan Rekonsiliasi Nasional
Penyembelihan kurban dapat diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan ego dalam diri masing-masing individu
Penyembelihan kurban dapat diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan ego dalam diri masing-masing individu
Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi menyerahkan langsung hewan kurban dari BPIP sekaligus penyembelihan hewan kurban dalam perayaan hari raya Idul Adha 2024 di kantor Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Jakarta Pusat, Senin (17/6).
LKKNU menyelenggarakan kurban dengan total 23 hewan, terdiri dari 18 ekor kambing dan 5 ekor sapi.
Kepala BPIP menegaskan, semangat Iduladha dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional dalam konteks kebangsaan.
"Iduladha adalah salah satu cara untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional,” kata Prof. Yudian.
Menurutnya, berpartisipasi dalam penyembelihan hewan kurban mencerminkan komitmen untuk mendorong rekonsiliasi nasional melalui semangat Iduladha.
Prof Yudian berharap, momen Iduladha 2024 yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban dapat diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan ego dalam diri masing-masing individu.
"Diharapkan (kurban) dapat menghilangkan ego setiap individu,” tutur Prof Yudian.
Alumnus Harvard University tersebut menyatakan, dalam ibadah kurban terdapat dua semangat yang terkait dengan aspek horizontal.
Yaitu, hubungan dengan kelestarian alam dan hubungan dengan manusia (masyarakat).
"Beribadah kepada Allah memiliki dua aspek horizontal, yaitu hubungan dengan alam dan dengan manusia,” ujarnya.
Prof Yudian menjelaskan, kurban adalah simbol keikhlasan. Namun dengan catatan, praktik ini tidak boleh merusak keberlanjutan ekosistem hewan yang disembelih.
“Karena itu memilih hewan kurban yang sudah lanjut usia. Ini untuk menjaga kelangsungan proses perkembangbiakan mereka. Dengan berkurban, kita juga berperan dalam menjaga kelestarian alam,” kata Prof Yudian.
Ibadah kurban berfungsi sebagai sarana untuk berbagi, yang mencerminkan semangat gotong royong di dalamnya.
"Ini juga sebagai lambang berbagi, memberikan sesuatu yang sangat berharga, yaitu daging. Secara tradisional, Iduladha merupakan bagian dari semangat gotong-royong,” jelasnya.
Prof. Yudian menggarisbawahi, momen Iduladha 2024 bukan sekadar ritual keagamaan.
Tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dan saling berbagi dalam masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, K.H. Sultonul Huda selaku Pembina Jemaah LKKNU, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan mendukung kegiatan penyembelihan hewan kurban dengan tema ‘Jamaah LKKNU Qurban Kemenangan’.
"Terutama BPIP yang sudah menyerahkan hewan kurbannya kepada kami, Terima kasih juga kepada Prof. Yudian atas perkenan kehadirannya dalam prosesi penyembelihan. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak,” ujar Sulton.
Tinggal menghitung hari, umat Islam melaksanakan Iduladha 2024.
Baca SelengkapnyaHari raya berkurban juga bukanlah ajang untuk saling pamer ukuran dan jumlah hewan yang dikurbankan.
Baca SelengkapnyaMelalui kata-kata ajakan qurban yang penuh semangat dan inspirasi, kita dapat menyebarkan pesan kebaikan dan kemuliaan yang terkandung dalam ibadah kurban.
Baca SelengkapnyaDalam fenomena tersebut, terungkap identitas si pemilik hewan kurban. Ternyata, sosoknya memiliki niat berkurban yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami hukum menjual daging kurban.
Baca SelengkapnyaStok hewan kurban, sapi dan kambing di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban
Baca SelengkapnyaHewan kurban perlu dipilih dengan kondisi baik dan memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaBerkurban merupakan ibadah sunnah muakkad yang begitu dianjurkan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaGubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca Selengkapnya