Memaknai Kurban dengan Semangat Kolaborasi Kebangsaan
Menurut Presiden PKS Ahmad Syaikhu, sejatinya kurban berasal dari bahasa Arab, yang berarti dekat dalam dimensi spiritual maupun sosial.
Memaknai Kurban dengan Semangat Kolaborasi Kebangsaan
Hari Raya Iduladha atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban memiliki makna yang mendalam dan sejarah panjang bagi kehidupan seluruh Umat Islam di seluruh dunia.
Sejarah Panjang tersebut tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang risalah kenabian yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam mencapai puncak keimanan dan ketundukan kepada Allah SWT.
-
Apa makna dari kurban di Idul Adha? Berkurban mengajarkan umat Muslim untuk melatih keikhlasan dalam beribadah. Sebagai bentuk pengorbanan harta dan hewan yang dimiliki, umat Muslim diajak untuk berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan yang langsung dari manusia, melainkan hanya mencari ridha Allah SWT semata.
-
Mengapa Idul Adha juga disebut Hari Raya Kurban? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kenapa Idul Adha disebut Hari Raya Kurban? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Bagaimana cara berbagi pahala kurban? Sementara yang dimaksud dari pernyataan ini sebenarnya ialah seseorang yang berkurban tetap bisa berbagi pahala dengan keluarganya.
-
Bagaimana cara kita bisa berbagi kebahagiaan dengan berkurban? Daging hewan kurban didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini mencerminkan semangat berbagi dan solidaritas sosial dalam Islam.
-
Apa makna utama di balik ajakan qurban? Melalui kata-kata ajakan qurban yang penuh semangat dan inspirasi, kita dapat menyebarkan pesan kebaikan dan kemuliaan yang terkandung dalam ibadah kurban.
Ahmad Syaikhu
Menurut Presiden PKS Ahmad Syaikhu, sejatinya kurban berasal dari bahasa Arab, yaitu qaruba-yaqrubu-qurbaanan, yang berarti dekat dalam dimensi spiritual maupun sosial. Dalam dimensi spiritual, kurban juga disebut dengan istilah al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau) dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nabi Ibrahim
Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT untuk berkurban pertama kalinya. Peristiwa tersebut mengajarkan tentang ujian keimanan dan keikhlasan seorang hamba untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dan dicintainya kepada Sang Khalik Pemilik Cinta yang sesungguhnya.
Dimensi Sosial yang Dalam
"Kurban juga memiliki dimensi sosial yang mendalam dalam wujud binatang sembelihan yang dikeluarkan sebagai bentuk pengorbanan, sebagian rezeki untuk berbagi kebahagiaan daging sapi atau kambing dengan anggota masyarakat yang berada di sekitar lokasi penyembelihan,".
Presiden PKS Ahmad Syaikhu
"Berkurban juga harus diaktualisasikan dalam bentuk pengembangan kepedulian sosial, semangat berbagi dan sikap mengasihi sesama tetangga dan masyarakat sekitar.," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Contoh dari Nabi Muhammad SAW
Bahkan Nabi Muhammad SAW setiap Idul Adha selalu menyembelih sendiri hewan kurbannya, kemudian mendistribusikannya kepada kaum fakir dan miskin, hanya sedikit disisakan untuk dimakan keluarganya. Sehingga semua masyarakat mendapatkan kegembiraan dalam setiap pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Momentum yang Sangat Tepat
Pelaksanaan Hari Raya Kurban tahun 1444 H, memiliki momentum yang sangat tepat bagi bangsa dan negara. Kita masih menghadapi masa-masa pemulihan kehidupan masyarakat di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi, pasca dihantam badai pandemi Covid-19 yang sangat berat. Pada saat yang sama kita juga tengah dihadapkan pada kondisi ketidakpastian ekonomi yang sangat tinggi akibat konflik geo-politik Rusia dan Ukraina, kenaikan komoditas penting dunia seperti energi dan pangan dalam jangka waktu yang tidak bisa diprediksi. Dampaknya mulai kita rasakan, angka inflasi melonjak tajam, harga-harga meningkat tajam. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi daya beli & konsumsi masyarakat, pada akhirnya akan berdampak menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Angka kemiskinan ekstrem dan stunting bangsa kita masih cukup tinggi. Data terakhir menunjukkan angka kemiskinan ekstrem kita masih sekitar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa pada tahun 2022, sedangkan angka prevalensi stunting di Indonesia masih sekitar 21,6%. Target Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan stunting sesuai dengan target RPJMN perlu kita kawal bersama. Padahal kita tahu, usia pemerintahan akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2024.
Oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Semangat Kolaborasi antar Anak Bangsa
Kolaborasi
Momentum Kurban di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tinggi harus disikapi dengan semangat kolaborasi sesama seluruh anak bangsa. Semangat kolaborasi tersebut, ditandai dengan keterlibatan banyak pihak dalam pelaksanaan ibadah kurban, mulai dari pembelian dan penyembelihan hewan kurban hingga pendistribusian daging kurban kepada masyarakat. Rantai pasok kurban tersebut hanya bisa terjadi jika dilakukan secara bersama-sama dan berkolaborasi dengan banyak pihak.
Multiplier Effect dari Kurban
Multiplier effect yang ditimbulkan dari kurban tidak hanya bagi peternak hewan semata, tetapi juga bisa dirasakan oleh pembuat pakan ternak, pencari rumput, pembuat beduk Masjid, hingga penjual hewan kurban secara musiman. Sehingga kolaborasi yang ditimbulkan dari kurban ini akan memberikan dampak baik bagi perekonomian masyarakat.
This is source 2
Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Apalagi saat ini kita sedang dihadapkan pada ancaman krisis di sektor pangan dan energi, tentu ini akan menjadi ujian tersendiri bagi bangsa dan negara pasca Covid-19, terutama kenaikan harga dan terbatasnya pasokan komoditas pangan dan energi.
Momen Saling Bantu
Oleh sebab itu, pelaksanaan ibadah Kurban menjadi momentum yang sangat tepat untuk mengimplementasikan semangat kolaborasi antar sesama anak bangsa, selain bentuk keimanan kita kepada Allah SWT, juga membantu sesama anak bangsa yang sedang menghadapi kesulitan hidup.
Inspirasi Pemimpin
Kesadaran Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, juga hendaknya bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin di semua level kepemimpinan mulai dari tingkat RT/RW hingga Pemerintahan tertinggi, untuk selalu memprioritaskan kepentingan publik ketimbang pribadi dan kelompoknya, meskipun ia harus mengorbankan dirinya sendiri.
Surat As-Saffat: 100-102
"Peristiwa tersebut kemudian diabadikan dalam Alquran dengan sangat indah, seperti yang terdapat dalam Surat As-Saffat: 100-102. Peristiwa kurban tersebut hendaknya menjadi pelajaran bagi pemimpin di seluruh negeri, untuk mau mengorbankan ego pribadi, keluarga, kelompok emi kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Pesan untuk Pemimpin
Pemimpin harus memiliki keimanan yang kokoh untuk mengikis setiap ego dan nafsu pribadi yang berlebihan, jujur dalam setiap langkah, transparan dalam bersikap.
This is feedKeteladanan
Sseperti saat ini, para pemimpin hendaknya memberikan keteladanan dengan mengutamakan nasib dan keselamatan bangsa dan negara. Memastikan daya beli dan konsumsi masyarakat tersedia, menyalurkan semua bantuan kepada masyarakat yang berhak.
Moral Hazard Pemimpin
Jangan sampai, di tengah penderitaan rakyat, masih ada segelintir pejabat melakukan moral hazard, korupsi, manipulasi bantuan sosial bagi masyarakat.
PKS Bagikan Hewan Kurban
Program PKS yang menebarkan paket hewan kurban ke seluruh pelosok negeri tanpa terkecuali, hendaknya menjadi ikhtiar kita bersama untuk berkolabarasi saling membantu dan tolong menolong antar sesama.
Hewan kurban yang disembelih pada hari pelaksanaan kurban (tasyrik) hendaknya diprioritaskan kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu di sekitar kita, kemudian didistribusikan ke pelosok-pelosok negeri yang selama ini jarang bisa merasakan daging kurban. InsyaAllah kolaborasi ini akan membawa kebaikan bagi kita semua dan mendatangkan ridho Allah SWT.
Penutup dari Ahmad Syaikhu:
Mari kita ambil dan laksanakan makna dan pelajaran yang terkandung dalam momentum ibadah kurban ini, baik sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT, maupun kecintaan kita kepada bangsa dan negara.
Sikap Kepahlawan
"Pelaksanaan ibadah kurban tahun ini, bisa menjadi momentum menumbuhkan sikap kepahlawanan untuk mengetuk nurani dan membangkitkan rasa empati secara kolektif, bersama-sama bergerak untuk mencari solusi-solusi alternatif bagi problem multidimensi yang sedang kita hadapi. Kurban memberikan inspirasi yang mendalam bagi kita semua untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan bangsa secara bersama-sama," ujar Ahmad Syaikhu.
Pemimpin Rela Berkorban
Kepahlawanan yang sudah ditunjukkan oleh para anak bangsa yang melewati batas kewajiban dan pengabdian yang mereka lakukan merupakan bukti kecintaan terhadap bangsa dan negaranya. Kurban hendaknya juga memberikan keteladanan dari para pemimpin untuk senantiasa mengorbankan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih besar.
Sehingga kedepannya melalui pesan Kurban yang mendalam ini akan lahir keteladanan kepemimpinan untuk selalu berkolaborasi dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Kita berdoa semoga Allah SWT segera memberikan keselamatan dan keberkahan bagi bangsa yang kita cintai ini.