Mantan Wali Kota Hingga Adik Mentan Bakal Bertarung di Pilkada Makassar

Merdeka.com - Tiga pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hari pertama, Makassar, Jumat (4/9). Mereka didampingi para fungsionaris partai politik pengusung dan pendukung serta kerabat. Datang satu per satu mulai pukul 09.15 WITA hingga pukul 13.30 WITA.

Ketiga bakal pasangan calon yang mendaftar adalah mantan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 yakni Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab disapa Danny dan pasangannya Fatmawati Rusdi, istri dari ketua DPD Partai NasDem Sulsel, Rusdi Masse dengan tagline 'Adama'.

Mereka tiba di kantor KPU Makassar pukul 09.15 WITA. Partai pengusung pasangan ini adalah NasDem mempunyai 6 kursi di DPRD Makassar dan Partai Gerindra dengan 5 kursi. Jadi total 11 kursi atau lebih 1 kursi dari syarat pendaftaran yakni 10 kursi.

Pukul 10.30 WITA, tiba pasangan Irman Yasin Limpo, adik kandung Mentan Syahrul Yasin Limpo dan pasangannya, Andi Muhammad Zunnun, anak sulung Nurdin Halid dengan tagline 'Imun'.

Kedatangan 'Imun' ini, turut diantar keluarga Nurdin Halid bersaudara. Tampak Nurdin Halid, Kadir Halid dan Waris Halid. Pasangan ini diusung oleh partai Golkar dengan 5 kursi, PAN juga 5 kursi dan PKS 5 kursi, totalnya 15 kursi.

Bakal pasangan calon terakhir yakni Syamsul Rizal yang akrab disapa Daeng Ichal bersama dr Fadli Ananda dengan tag line 'Dilan'. Keduanya ini diusung PDIP pemilik 6 kursi, Hanura 3 kursi dan PKB 1 kursi.

Komisioner KPU Makassar Gunawan Mashar mengatakan, dengan tiga pasangan yang mendaftar, menyisakan satu pasangan lagi yang belum.

Setelah diperiksa dokumen syarat pencalonan, ketiga bakal pasangan calon dinyatakan memenuhi syarat. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi data dan pemeriksaan dokumen lebih lanjut.

"Pada intinya, pendaftaran di hari pertama ini berjalan lancar. Memang saat pendaftaran pasangan kedua yakni Irman Yasin Limpo-Andi Muhammad Zunnun Nurdin Halid, ada parpol pengusungnya kami coret yakni Partai Berkarya. Tapi itu setelah diperiksa jumlah kursi partai pengusungnya yang lain ternyata tetap memenuhi syarat 20 persen perolehan kursi DPRD Makassar, yakni 10 kursi sehingga meski satu partai pengusungnya dicoret, Parpol sebagai syarat pencalonan tetap memenuhi sehingga pasangan ini diterima," terangnya.

Ditambahkan, Partai Berkarya dicoret karena ada ketidaksesuaian antara dokumen B1 KWK dengan SK Kepengurusan DPP partai tersebut.

"Nama ketua umum DPP Partai Berkarya yang bertandatangan dalam B1 KWK parpol yang mengusung Irman Yasin Limpo- Andi Muhammas Zunnun ini adalah Hutomo Mandala Putra. Sementara setelah kami cek ke Kemenkum HAM, dalam SK kepengurusan Partai Berkarya ini, ketua umumnya adalah Muchdi PR," pungkas Gunawan Mashar. (mdk/cob)