Melihat Data dan Program-Program Ganjar Entaskan Kemiskinan di Jateng dalam 10 Tahun
Dalam 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar memiliki sejumlah catatan kinerja dalam mengentaskan kemiskinan.
Dalam 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar memiliki sejumlah catatan kinerja dalam mengentaskan kemiskinan.
Melihat Data dan Program-Program Ganjar Entaskan Kemiskinan di Jateng dalam 10 Tahun
Ganjar Pranowo resmi mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada (5/9) hari ini. Dalam 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar memiliki sejumlah catatan kinerja dalam mengentaskan kemiskinan.
Data Kemiskinan Jateng
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Ganjar tercatat menurunkan angka kemiskinan hingga 3,51 persen. Dari yang semula 4,8 juta penduduk miskin pada tahun 2013 menjadi 3,8 juta penduduk di tahun 2022.
Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin turun 102,6 ribu orang dibandingkan dengan September 2021 dan turun 290,48 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di bawah kepemimpinan Ganjar, angka stunting di Provinsi Jateng turun lebih dari 50 persen selama empat tahun terakhir. Di 2018, angka stunting di Jateng sebesar 24,4 persen dan pada 2022 lalu, hanya tersisa 11,9 persen.
Ganjar juga telah mengkonsolidasikan program-program percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem kepada seluruh kades untuk mengejar target di akhir masa jabatan. Program-program Ganjar dilakukan dari hulu ke hilir.
“Saya mencoba untuk mengkonsolidasikan seluruh program karena banyak level yang ada di desa punya peran penting. Maka tadi saya sampaikan,” kata Ganjar.
Program Pengentasan Kemiskinan
Sederet program untuk percepatan-percepatan kemiskinan di antaranya, mulai dari pemanfaatan APBD, bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), jambanisasi, air bersih, hingga listrik gratis.
Program lainnya yakni SMKN Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui program ini, Ganjar memberi beasiswa kepada siswa miskin untuk mendapatkan pendidikan vokasi. Tujuannya agar mereka bisa siap bekerja dan meningkatkan derajat ekonomi keluarganya.
Sementara di hilir, program yang telah dilakukan Ganjar seperti membuat #LapakGanjar dan Hetero Space untuk membantu mempercepat kemajuan UMKM, termasuk membantu UMKM memasarkan produknya.
Pengamat ekonomi asal Universitas Diponegoro (UNDIP) Wahyu Widodo menganalisis, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah selama kepemimpinan Ganjar cukup stabil. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Jateng berada di atas standar nasional.
“Melihat dari indikator ekonomi makro, melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir, sebenarnya sangat stabil. Bahkan 5 tahun terakhir sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Wahyu kepada wartawan, Selasa (5/9).
Selain itu, Wahyu menilai program akselarasi ekonomi Ganjar selama ini sukses mengatasi masalah kemiskinan multidimensi di Jawa Tengah.
"Makanya kita kenal kemiskinan multidimensi itu, karena orang sudah miskin mau dikeluarkan dari garis kemiskinan, tetapi yang di atas garis kemisikinan berpotensi jatuh ke jurang kemiskinan juga," papar Wahyu.
Sementara itu, Ganjar juga telah berkolaborasi dengan Baznas dan CSR perusahaan swasta untuk menggenjot penurunan kemiskinan ekstrem dari dana non-APBD.
“Kita masuk pada slot-slot di mana partisipasi masyarakat bisa kita buka ruang yang sebanyak-banyaknya. Ada Baznas, CSR, filantrop, pada kelompok-kelompok masyarakat yang kemarin terjun dan bahkan mereka datang ke desa-desa,” ujar Ganjar.
Sejak 2013 hingga akhir 2023, Pemprov Jateng telah menggelontorkan lebih dari Rp8,4 triliun bantuan keuangan untuk desa. Adapun pada 2023, total bankeu desa yang dikucurkan sebanyak Rp1,7 T.