Mendagri Tito jadi Pembicara Konferensi ASEAN Smart City di Bali
Kegiatan ini mengupas berbagai permasalahan perkotaan.
Kegiatan ini mengupas berbagai permasalahan perkotaan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian didaulat sebagai Welcome Remarks pada Pertemuan puncak tahunan keenam ASEAN Smart City Network (ASCN) di Bali pada 12-13 Juli. Acara tahunan ini mengupas berbagai permasalahan perkotaan mulai dari transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, ketentraman dan ketertiban masyarakat yang menjadi masalah klasik di kota-kota saat ini.
"Setelah Pak Tito menyampaikan welcome remarks, disusul remarks oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn. Kemudian pembukaan oleh saya dan Lim Chze Cheen dari Sekretariat ASEAN," kataNational Representative (NR) ASCN Indonesia yang juga bertindak selaku Chairman 2023, Safrizal ZA, Senin (10/7) di Jakarta.
merdeka.com
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri ini menjelaskan bahwa kegiatan Annual Meeting ASCN 2023 ini akan akan dihadiri oleh delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN, antara lain ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN. Secara substantif, turut pula diisi oleh pembicara lain yakni Ngy Chanphal dari Kamboja, lalu Access Partnership yang mengupas Development of ASEAN Smart City Investment Toolkit dan sebagainya.
kata Safrizal.
Safrizal menjelaskan sebagai kota percontohan ASCN di Indonesia yakni DKI Jakarta, Kota Makassar dan Kabupaten Banyuwangi. Safrizal menambahkan, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi. Namun, penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi serta kemudahan.
merdeka.com
Safrizal menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas sesuai tujuan utama ASCN, yaitu untuk meningkatkan kehidupan warga perkotaan ASEAN, mengingat peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh urbanisasi dan digitalisasi yang cepat. Hal itu dapat dicapai dengan lebih berfokus pada berbagai isu lebih spesifik yang berkembang di sektor perkotaan, seperti pemberdayaan UMKM, pengurangan emisi karbon, pembangunan berkelanjutan, transportasi terpadu, dan kemudahan berusaha.
Safrizal menyatakan bahwa Indonesia bersama seluruh negara anggota ASEAN berkomitmen menciptakan ekosistem dan tata kelola kota pintar.
Baca SelengkapnyaKebijakan pengalihan arus diterapkan selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN Ke-43 di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengakuan Yana itu diungkapkan saat menjadi saksi suap proyek Bandung Smart City di Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Baca SelengkapnyaArief juga mengatakan gas bumi telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan yang lebih bersih.
Baca SelengkapnyaPeserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023 tampak antusiasmengikuti rangkaian konferensi hari ke-2.
Baca SelengkapnyaKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 telah selesai diadakan di Bali pada 10-11 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.
Baca SelengkapnyaPasukan Kopasgat siaga amankan KTT AIS di Bali. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Baca Selengkapnya