Menengok aktivitas anak-anak pengungsi Gunung Agung
Merdeka.com - Aktivitas Gunung Agung yang naik turun durasinya hingga kini masih menimbulkan kecemasan bagi warga yang menempati pos pengungsian. Bahkan, sebagian dari warga yang desanya berada di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) sangat berharap gunung yang selama ini diagungkan segera mungkin meletus atau tidak sama sekali.
Menariknya, di tengah pandangan pelbagai kalangan kalau warga desa KRB I, II dan III gagap teknologi, ternyata tidaklah demikian. Bahkan untuk mengetahui perkembangan dari aktivitas Gunung Agung, mereka selalu mengandalkan pelbagai informasi lewat media sosial dan jaringan informasi web khusus dari BVMBG.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Siapa yang terlibat dalam Syawalan Gunung? Dalam pelaksanaan acara tersebut, warga dari enam dusun saling bergotong royong, yakni Dusun Wonolelo, Dimik, Karang Slamet Lor dan Kidul, Congkrang, dan Brigasan.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Bagaimana suasana di Gunung Singgalang? Gunung Singgalang adalah wisata Sumbar yang wajib Anda kunjungi. Tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, di tempat ini wisatawan juga dapat menemukan suasana Era Ketiga dari Middle Earth di gunung ini yang mirip Hutan Fangorn.
-
Apa yang dilakukan di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Siapa saja yang berkunjung ke camping Gunung Sinabung? Melansir dari kanal Youtube liputan6, para pengunjung yang mendatangi kawasan camping di Gunung Sinabung tak hanya wisatawan lokal atau nasional saja, melainkan hingga turis mancanegara, salah satunya dari Malaysia.
Pantauan di lokasi pos pengungsian GOR Seuwecapura, justru anak-anak terlihat saling berkomunkasi dengam rekan lainnya terkait perkembangan terkini Gunung Agung. Tidak hanya itu, anak-anak ini bahkan punya grup WhatsApp dan Line komunitas Anak Gunung Agung. Berbagai cerita mereka ungkapkan tentang apa yang dirasakan di posko masing-masing.
"Iya pak lewat chat kita tahu tentang desa kami dan teman-teman yang ada di posko lain. Kita juga lihat-lihat berita online tentang Gunung Agung. Pak dari media mana? Supaya saya bisa tahu juga berita informasi Gunung Agung di berita pak," kata Narti sambil menujukkan grup Line komunitas anak Gunung Agung yang jumlahnya mencapai ratusan.
Sepintas memang melihat mereka menggenggam Hand Phone seperti bermain game. Namun setelah didekati, sebagian dari anak-anak ini membuka berbagai media tentang pemberitaan dari perkembangan Gunung Agung.
Terlepas dari itu, Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Klungkung, Putu Widiada memaparkan untuk jumlah pengungsi yang ada khusus di GOR Suwecapura ada 254 jiwa.
"Anak-Anak jenjang Sekolah Dasar ada 98 orang. Pendidikan SMP ada 49 dan SMA 32 orang. Untuk tingkat 0-5 tahun ada 104 jiwa," kata Widiada, di Klungkung Bali, Selasa (5/12).
Sementara itu, secara keseluruhan jumlah pengungsi yang ada di Kabupaten Klungkung sebanyak 9.390 orang. Dengan rincian laki-laki 4.696 orang dan Perempuan 4.694 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, Juliati menyalurkan bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak.
Baca SelengkapnyaGibran memantau tenda darurat bagi pengungsi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca SelengkapnyaMusim kemarau dimanfaatkan sebagian warga untuk bermain layang-layang.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menemui murid SD, dan memberi pelukan hangat saat berpamitan.
Baca SelengkapnyaCerita masa KKN punya kenangan sendiri, seperti yang dialami mahasiswa ini.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Selengkapnya