Menkes: Hampir Tidak Ada Varian Covid-19 yang Lewat Whole Genome Sequencing

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kapasitas pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan awal pandemi Covid-19. WGS merupakan metode untuk melihat urutan kode genetika virus.

Pada akhir 2020, surveilans WGS di Tanah Air hanya mencapai 140. Posisi Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Inggris. Saat itu, Singapura sudah melakukan pemeriksaan WGS sebanyak 5.000 mulai Maret hingga Desember 2020. Sedangkan Inggris menembus 20.000.

Namun kini, pemeriksaan WGS di Indonesia sudah mencapai sekitar 2.000 per bulan. Peningkatan kapasitas pemeriksaan WGS terjadi setelah dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi sampai saat ini (kapasitas WGS) kita sudah lebih malah. Sudah lebih 8.500 genome sequencing," jelasnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (23/3).

Menurut Budi, rendahnya pemeriksaan WGS di awal pandemi Covid-19 disebabkan kewenangan untuk melakukan surveilans tersebut berada di perguruan tinggi bukan Kementerian Kesehatan.

Setelah menyadari kendala itu, Budi mengaku langsung bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

"Jadi 8 Januari saya tanda tangan dengan Menristek BRIN Pak Bambang dengan membuat jaringan genome sequencing. Karena saya masih menggunakan laboratorium miliknya Pak Bambang Brodjonegoro waktu itu sebagai Menristek BRIN," terangnya.

Meningkatnya kapasitas WGS membuat pemerintah mampu mendeteksi keberadaan beragam varian Covid-19. Bahkan, Budi mengklaim, kini hampir tak ada varian baru Covid-19 yang lolos pemeriksaan WGS.

"Saya sampaikan, sekarang hampir tidak ada varian yang lewat," ujarnya.

Budi menambahkan, pemerintah akan menambahkan alat WGS di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia pada Mei mendatang. Penambahan ini bersumber dari 18 alat WGS hibah lembaga internasional.

"Nanti 18 alat ini, 2 akan saya taruh di Sumatera, 2 Kalimantan, 2 Sulawesi, 2 Maluku, 2 Papua, 2 Nusa Tenggara," ucapnya.

(mdk/ray)