Menteri Luhut: Paus Fransiskus Tolak Gunakan Mobil Antipeluru
Paus menumpang pesawat komersial, Alitalia, bukan jet pribadi. Paus akan menaiki mobil biasa, bukan kendaraan mewah maupun mobil antipeluru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan tanggapannya terkait kesederhanaan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus di Indonesia. Kepala Negara Vatikan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (3/9) sekitar pukul 11.25 WIB.
Paus menumpang pesawat komersial, Alitalia, bukan jet pribadi. Paus akan menaiki mobil biasa, bukan kendaraan mewah maupun mobil antipeluru selama berada di Indonesia.
Soal kesederhanaan Paus Fransiskus yang tidak mau diberi fasilitas berlebih tersebut, Luhut bahwa hal itu adalah keinginan Paus Fransiskus.
"Iya beliau maunya begitu, iya kita turuti," kata Menteri Luhut saat ditemui di Nusa Dua, Selasa (3/9).
Sementara, saat ditanya apakah pemerintah Indonesia mempunyai aturan untuk menyambut tamu kehormatan, Luhut memastikan hal itu ada. Namun, Paus Fransiskus tidak mau menggunakan fasilitas, termasuk mobil antipeluru.
"Ada (menyediakan) tapi beliau maunya begitu. Tapi kita menyediakan, kalau mobil bulletproof dia nggak mau bulletproof," ujarnya.
Menteri Luhut juga menyampaikan, bahwa kedatangan Paus Fransiskus adalah bukti bahwa Indonesia adalah negara besar.
"Saya kira bagus kedatangannya. Persiapannya sudah baik. Hari ini sudah mendarat di Jakarta. Itulah bukti negara ini negara besar, setelah 35 tahun yang lalu Paus datang ke Indonesia, sekarang beliau datang ke sini," ujarnya.
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus tiba di Indonesia hari ini pukul 11.25 WIB. Ini merupakan bagian perjalanan apostolik Paus ke sejumlah negara di Asia.
Paus Fransiskus menumpang pesawat komersial, Alitalia, bukan jet pribadi. Paus akan menaiki mobil biasa dan bukan kendaraan mewah maupun mobil antipeluru selama berada di Indonesia.
Kedatangan Paus disambut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Piero Pioppo, dan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Gandi Sulistiyanto.
Tampak pula Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Antonius Subianto Bunyamin, dan Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia Ignatius Jonan.