Meneladani Kesederhanaan Paus Fransiskus: Tolak Jet Pribadi dan Hotel Mewah, Naik Innova hingga Jam Murah
Paus Fransiskus menunjukkan sikap kesederhanaan yang membuat kagum banyak orang saat diberi fasilitas mewah selama kunjungan di Jakarta.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus melakukan kunjungan selama tiga hari di Indonesia. Kedatangan Paus menarik perhatian masyarakat, tak terkecuali para tokoh Indonesia.
Tidak hanya nilai keteladanan, Paus Fransiskus menunjukkan sikap kesederhanaan yang membuat kagum banyak orang saat diberi fasilitas mewah selama kunjungan di Jakarta.
Meski berstatus tokoh penting dunia, Paus menolak menggunakan fasilitas jet pribadi saat terbang dari Roma menuju Jakarta.
Paus Fransiskus memilih terbang dengan pesawat komersil milik ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia.
Usai tiba di Indonesia, Kepala Negara Vatikan itu memilih menggunakan mobil Kijang Innova Zenix berwarna putih. Padahal, Mercedes Benz atau BMW adalah mobil yang biasa dipakai tamu kenegaraan atau VVIP.
Paus juga menolak menumpangi mobil antipeluru yang disiapkan demi keselamatan tamu negara.
Tak hanya itu, Paus menolak menginap di hotel berbintang yang disediakan pemerintah. Paus Fransiskus lebih memilih tinggal di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Kesederhanaan lain yang ditunjukkan Paus terlihat pula pada jam tangan yang dia kenakan. Dalam foto kunjungannya ke Istana Merdeka, Paus yang melambaikan tangan memperlihatkan jam tangan bermerek Casio seri MQ24-7B2 dengan kisaran Rp141.000. Ada juga yang menjual di atas Rp200.000.
Kesederhanaan Paus Fransiskus Banjir Pujian
Gaya hidup sederhana yang ditunjukkan Paus menuai pujian dari banyak pujian. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Haedar mengaku kagum dengan kesederhanaan Paus Fransiskus.
"Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan jauh," kata Haedar Nashir.
Haedar juga mengapresiasi keputusan Paus untuk menginap di Kedutaan Vatikan di Jakarta, alih-alih memilih hotel mewah. Menurutnya, sikap ini menunjukkan keteladanan seorang pemimpin yang sederhana dan rendah hati.
"Kesederhanaan Paus Fransiskus ini semestinya bisa menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa, baik di tingkat nasional maupun global. Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia," imbuhnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga kagum dengan sosok Paus. Soal kesederhanaan Paus Fransiskus yang tidak mau diberi fasilitas berlebih tersebut, Luhut bahwa hal itu adalah keinginan Paus Fransiskus.
"Iya beliau maunya begitu, iya kita turuti," kata Menteri Luhut saat ditemui di Nusa Dua, Selasa (3/9).
Selain itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ikut memuji kesederhanaan ditunjukkan Paus Fransiskus dan perlu dijadikan contoh oleh seluruh umat beragama.
"Saya kira ini luar biasa kesederhanaan beliau. Beliau contohkan bagaimana menjadi pimpinan, karena beliau ini kan bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga pemimpin negara," ucapnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (3/9).
Menurut dia, sifat ditampilkan kepala negara Vatikan ini menjadi ciri khas seorang pemimpin yang mengutamakan kesederhanaan.
"Dengan kesederhanaannya beliau tunjukkan, beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana dan ini untuk patut dicontoh," ujarnya.
Pujian terhadap kesederhanaan Paus juga datang dari Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily. Ace menilai Paus adalah sosok teladan yang bersahaja dan hangat.
"Beliau merupakan figur yang bersahaja dan bersahabat untuk siapa saja. Paus Fransiskus seorang teladan tokoh agama yang menunjukan kesederhanaan," tutur Ace.
Pimpinan Komisi Agama DPR itu menyebut Paus Fransiskus merupakan tokoh penyebar toleransi. Ace berharap kunjungannya ke Indonesia ini dapat memperkuat hubungan dan solidaritas antarumat beragama, apalagi Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki keberagaman.
"Paus Fransiskus juga memberikan pesan yang kuat sebagai pemimpin agama yang selalu menyerukan perdamaian di seantreo dunia," pungkas dia.
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus di Jakarta
Sebagai informasi, Paus Fransiskus akan melakukan serangkaian kegiatan di Jakarta hingga 6 September 2024. Pada 4 September 2024, Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain dijamu sebagai tamu negara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Paus Fransiskus dan rombongan rencananya juga akan diundang ke Masjid Istiqlal, Jakarta, untuk menghadiri acara dialog antariman, yakni "Interfaith Dialogue".
Paus Fransiskus dan rombongan juga dijadwalkan meninjau "terowongan silaturahmi" yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan yang rampung dibangun pada 2021 itu merupakan salah satu simbol suksesnya negara kita memelihara nilai-nilai kerukunan antarumat beragama.
Kemudian, keesokan harinya, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 86 ribu umat Katolik.