Mereka yang membesarkan hati Ahok usai kalah Pilgub DKI
Merdeka.com - Gelaran Pilgub DKI Jakarta 2017 menjadi sorotan di seluruh Indonesia bahkan dunia. Sebab, Jakarta sebagai Ibu Kota dan menjadi barometer wilayah lainnya.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan - Sandiaga Uno mengungguli pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI Jakarta. Meski masih menunggu keputusan resmi KPU, Ahok-Djarot dipastikan kalah. Keduanya pun juga telah mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi.
Ahok mengaku legowo dengan hasil Pilgub DKI Jakarta. Menurutnya jabatan adalah pemberian Tuhan. Meski menerima kekalahan, sudah barang tentu Ahok susah ataupun sedih. Mereka yang ada di barisannya pun berusaha membesarkan hati Ahok.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
Sebut saja Ketua Umum PPP versi Muktamar Ancol, Djan Faridz, terus mendampingi Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) usai kalah dalam perhitungan cepat beberapa lembaga survei dalam Pilgub DKI Jakarta. Dia mengatakan, kurang tepat jika meninggalkan teman tengah susah.
Djan mengatakan, dalam pesta demokrasi tahun ini menampilkan empat putra terbaik sebagai calon pemimpin Pemprov DKI Jakarta. Sehingga keputusan warga ibu kota memilih Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tetap harus dihormati.
"DKI dan mereka ini semua kawan saya tidak ada perbedaan saya dengan mereka, termasuk Ahok. Masa kalau kawan lagi susah kita tinggalin, Masya Allah. Lu tega amat. Kita harus dukung moral beliau dong," kata Djan.
Dia mengaku, ikhlas dengan hasil Pilgub DKI Jakarta 2017 karena telah berupaya memenangkannya. Karena apa dilakukannya dalam pesta demokrasi tahun ini lantaran adanya 7 kontrak politik untuk umat Islam.
Djan mengatakan, karena Ahok itu tidak kembali memimpin Pemprov DKI Jakarta maka kontrak tersebut tidak dapat dijalankan. Mengingat beberapa program yang ditujukan bagi umat Islam tersebut memerlukan waktu dan tidak bisa instan.
Dia mengharapkan, Anies Baswedan yang menang dalam hitung cepat dapat menjalankan rencana Ahok tersebut.
Selanjutnya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) menilai Ahok adalah sosok yang memiliki kompetensi dan integritas meski kalah di putaran dua Pilgub DKI Jakarta. Menurut Setnov, masih banyak posisi yang ideal bagi Ahok untuk berkontribusi ke negara.
"Tapi justru dia adalah seorang generasi muda yang masih punya kesempatan di tempat-tempat lain yang berguna bagi masyarakat Indonesia," kata Setnov.
Setnov mengucapkan terima kasih kepada pasangan Ahok-Djarot yang telah menjalankan tugas dengan baik selama memimpin Jakarta.
"Kita juga terima kasih bahwa ide dan gagasan yang luar biasa di dalam menjalankan DKI yang modern dengan program-program yang sudah dilaksanakan tentu kita juga menyampaikan terima kasih," terangnya.
Tak lupa, ia juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Anies-Sandiaga. Tak hanya dari partai pendukung, rivalnya pun Anies-Sandi, pasangan calon yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini akan segera membangun komunikasi yang baik dengan pasangan petahana, Ahok-Djarot.
"Nanti kita akan terus bersahabat. Kita akan terus berteman," kata Anies.
Anies pun mengaku Ahok-Djarot adalah putra terbaik bangsa yang telah mengabdi kepada warga Jakarta 5 tahun terakhir. Pihaknya akan terus bekerja sama meneruskan pengabdian bagi Indonesia bersama-sama.
Anies menegaskan tetap menjaga kebhinekaan di Ibu Kota. "Kita komitmen jaga kebhinekaan dan memperjuangkan persatuan pada saat bersamaan di Jakarta," kata Anies.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaDia bercerita soal pengalamannya maju pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya