Minim rambu di simpang Gadog, banyak pemotor nyelonong masuk tol

Merdeka.com - Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, bagi warga sekitar dan polisi yang biasa nongkrong di simpang Gadog, Puncak, Bogor, melihat pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua 'nyelonong' masuk jalan tol Jagorawi. Bahkan, diprediksi dalam satu hari lebih dari 100 pengendara roda dua yang terjebak melintasi rambu larangan sepeda motor memasuki tol Jagorawi tepatnya di KM 48 persis didepan Masjid Harakatul Janah, Simpang Gadog, saat libur akhir pekan, apalagi libur panjang.

Ironisnya, tak ada satupun petugas yang mengarahkan persis di persimpangan menikung itu, menindak atau menegur para pengendara roda dua masuk jalan tol. Padahal di kawasan tersebut terdapat pos 2B Traffic Management Center (TMC) Polres Bogor yang setiap harinya lebih dari 20 personel standbye.

"Memang sering mas saya lihat motor masuk tol. Rata-rata sepeda motor plat B yang memang tidak tahu ada rambu atau petunjuk kalau lurus itu ke jalan tol," ungkap Zainal Abidin (34), warga Ciawi yang setiap hari berjualan asongan di simpang Gadog, Kamis (24/12).

Ando (23), pengendara roda dua yang terjebak masuk jalan tol hingga ke KM 46 mengaku tidak tahu kalau jalur yang dilintasinya khusus mobil menuju gerbang tol Ciawi. "Saya nggak lihat ada rambu ditambah tak satu pun petugas yang menegur di simpang Gadog tadi," tuturnya yang akhirnya memutar arah.

Bahayanya lagi, karena kaget telah melanggar rambu dan salah jalur, tak sedikit pengendara roda dua yang memutar arah balik tanpa memperhatikan dibelakangnya banyak mobil dengan kecepatan tinggi. Bahkan, menurut warga sekitar kalau bukan libur panjang atau akhir pekan, mereka yang terjebak masuk tol sering menjadi korban pungli petugas.

"Udah nggak aneh mas, kalau hari biasa ada yang nyelonong masuk tol, petugas langsung mengejar dan menilangnya, tapi berakhir dengan damai," ujar warga Desa Pandansari yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan pantauan dilokasi 'jebakan batman' untuk sepeda motor itu, sangat minim rambu petunjuk maupun larangan memasuki tol. Meskipun ada, rambu larangan sepeda motor masuk tol sudah hampir pudar dan kecil berada di median jalan.

Sedangkan rambu petunjuk bertuliskan sepeda motor untuk belok ke kiri menuju Pasar Ciawi ukurannya hanya 1x30 centimeter. "Saya juga bingung kenapa polisi nggak memikirkan inisiatif untuk membuat rambu yang efektif bahwa tol harus steril dari sepeda motor," keluh Putra, 27, warga Bojonggede, Kabupaten Bogor.