Momen Gibran Dikomplain Kader Fatayat NU Gara-Gara Sapa dengan Panggilan 'Ibu-Ibu'
Gibran Rakabuming Raka dikomplain kader organisasi tersebut karena menyapa dengan sebutan ibu-ibu di Acara pembukaan Konferensi Besar Fatayat Nahdlatul Ulama
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dikomplain kader organisasi tersebut karena menyapa dengan sebutan ibu-ibu di Acara pembukaan Konferensi Besar Fatayat Nahdlatul Ulama. Sejak awal memberikan sambutan, Wapres Gibran sudah menyapa para kader dengan sebutan ibu-ibu Fatayat NU.
"Ibu Ketua Umum Fatayat NU beserta jajarannya. Para tokoh agama, kiai, ibu nyai yang hadir. Selamat pagi semua ibu-ibu," sapa Gibran di Jakarta, Jumat (13/12).
Sapaan ibu itu dikeluhkan para kader Fatayat NU yang menghendaki Wapres menyapa kader dengan sebutan sahabat.
"Pagi sahabat. Sahabat," kata Wapres seraya tersenyum.
Para kader pun meminta Wapres mengulangi sapaan kepada mereka.
"Ya sudah, selamat pagi para sahabat," ujar Wapres disambut tawa kader.
Gibran menyampaikan salam hangat Presiden RI Prabowo Subianto kepada para kader dan berterima kasih kepada Fatayat NU yang sejak awal sampai titik saat ini masih membersamai Presiden Prabowo dan dirinya.
Wapres lalu kembali lupa menyapa kader Fatayat NU dengan sebutan sahabat.
"Terima kasih sekali untuk ibu-ibu, sahabat-sahabat Fatayat NU. Terakhir kita ketemu pada saat kampanye kemarin," ujar Gibran
Wapres lalu bertanya siapa kader Fatayat yang hadir di lokasi yang berasal dari daerah paling jauh.
Dalam acara itu hadir perwakilan kader Fatayat NU dari berbagai daerah, termasuk Merauke, Papua, hingga Manokwari. Ada pula kader dari luar negeri yang mengikuti acara secara daring, dari Turki dan Mesir.
"Ini dedikasinya ibu-ibu (luar biasa)," ujar Gibran.
Karena dirasa terus mengulangi sapaan ibu-ibu, para kader kembali melayangkan komplain kepada Wapres Gibran dan meminta disapa dengan sebutan sahabat.
"Haduh salah terus ya. Sahabat. Sahabat-sahabat Fatayat NU," ujar Wapres Gibran.
Bicara Peran Penting Perempuan
Pada kesempatan itu Wapres menyatakan wanita merupakan tiang negara yang memiliki peran penting dalam kehidupan.
Gibran mengatakan perempuan yang ada di Kabinet Merah Putih berjumlah 16 orang, di antaranya menjabat sebagai menteri, wakil menteri hingga Utusan Khusus Presiden.
Wapres menyampaikan pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional, baik melalui peningkatan kualitas hidup maupun penambahan gizi anak, ibu hamil dan menyusui.