Fatayat NU Ajak Perempuan Milenial Perkuat Literasi Keuangan Syariah
Tingkat literasi keuangan perempuan meningkat sebesar 14% dari tahun 2019, yakni menjadi 50,33%.
Anggota Fatayat NU ada sekitar 10 juta perempuan.
Fatayat NU Ajak Perempuan Milenial Perkuat Literasi Keuangan Syariah
Organisasi perempuan muda di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Syariah, khususnya di kalangan perempuan muda Indonesia.
-
Bagaimana daerah bisa tingkatkan literasi ekonomi syariah? Caranya, ujar Ma'ruf pemerintah daerah bisa melakukan kolaborasi. 'Bangun kolaborasi guna meningkatkan penelitian dan pengembangan di sektor-sektor unggulan ekonomi syariah,' ujarnya.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
-
Bagaimana Allianz Syariah meningkatkan literasi asuransi syariah? Sebagai salah satu upaya peningkatan literasi dan penetrasi asuransi, Allianz Syariah juga meluncurkan program perlindungan jiwa untuk 10.000 orang yang disebar ke berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di kota Bandung.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Mengapa OJK fokus pada perempuan? 'Perempuan sebagai ‘bendahara’ dan guru pertama bagi anak dalam keluarga. Selain itu, banyak perempuan berprofesi sebagai guru dan pelaku UMKM. Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan penting untuk dikuasai oleh perempuan.
Fokus peningkatan literasi keuangan bagi perempuan ini telah digiatkan sejak sekitar sepuluh tahun lalu di Indonesia dengan dipandu oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kabar baiknya, upaya kolektif tersebut membuahkan hasil, yakni angka literasi keuangan perempuan yang meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat literasi keuangan perempuan meningkat sebesar 14% dari tahun 2019, yakni menjadi 50,33%.Di Indonesia, kontribusi perempuan terhadap perekonomian terlihat di sektor UMKM sendiri.
Sebanyak 53,76% pemilik UMKM di Indonesia merupakan seorang perempuan dengan 97% karyawannya juga merupakan perempuan. Hal ini telah berhasil memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 61%.
Pencapaian ini menjadi salah satu semangat Fatayat NU dan Prudential Syariah untuk mendukung kapabilitas para perempuan dalam mengambil keputusan keuanganyang bijaksana, mengelola pendapatan dengan efisien, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Omar S. Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah, mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam keluarga, terutama saat membuat keputusan strategis yang menyangkut finansial.
"Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan di Indonesia melalui beragam insiatif bermanfaat, berkah, dan berdampak besar untuk masa depan literasi dan inklusi keuangan Syariah. Dengan demikian, program ini dapat membantu lebih banyak lagi keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dan sejahtera,"
Omar S. Anwar