Mundur dari Menpora, Zainudin Amali Dinilai Hindari Konflik Kepentingan dengan PSSI
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pengunduran diri Menpora Zainuddin Amali dan menunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (plt) Menpora. Zainudin Amali memutuskan mundur dari jabatannya untuk fokus mengurus federasi sepakbola sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Zainuddin Amali mundur karena tidak ingin terjadi konflik kepentingan jabatannya sebagai Menpora dengan hanya fokus mengurus sepakbola. Padahal, Menpora harus mengurus banyak cabang olahraga.
"Menpora Amali ini mundur karena alasannya ingin mengurus sepakbola. Sebab, Menpora kan harus mengurus semua cabor, maka tidak etis hanya fokus mengurusi satu cabor saja dan untuk menjaga supaya tidak terjadi konflik kepentingan. Saya kira ini sikap yang luar biasa, mengutamakan etika dalam mengemban jabatan publik," jelas Ujang di Jakarta, Senin (13/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang didapuk jadi staf ahli Menpora? Artis berbakat Mikha Tambayong didapuk sebagai staf ahli Menpora.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang dilantik Jokowi sebagai Menteri Kominfo? Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini.
-
Kenapa Jokowi menaikkan pangkat Prabowo? Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Sebenarnya, kata dia, posisi sebagai Menpora dan Waketum PSSI bisa berjalan bersamaan sepanjang bisa membagi waktu. Bahkan hal ini sudah diizinkan oleh Presiden Joko Widodo. Namun demikian, Menpora Amali tidak lakukan hal itu.
"Pak Amali ini menjadi contoh etika politik pejabat, yang memilih fokus di salah satu jabatan ketika diberikan dua jabatan sekaligus," katanya.
"Saya lihat, bagi Amali pengabdian bagi bangsa lebih penting, makanya tidak melihat jabatan itu tinggi apa rendah. Ini contoh bahwa pengabdian bagi bangsa dan negara bisa dilakukan dimana saja, asalkan dijalankan dengan sepenuh hati," tukasnya.
Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia ini berharap makin banyak politisi, pejabat, dan birokrat yang mengikuti jejak Amali. Tidak rakus dengan merangkap jabatan.
"Apalagi akhir-akhir ini kepercayaan terhadap pejabat publik dan pemerintah menurun karena kehidupan super mewah pejabat. Ini patut dicontohlah. Itu yang diharapkan masyarakat," tegas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Pilpres 2019, Aminuddin bergabung dengan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf.
Baca SelengkapnyaMenurut Kaesang, mundur atau tidak dari Menteri Pertahanan merupakan keputusan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya mengungkap sosok pengganti Mahfud MD untuk mengisi jabatan Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMahfud disebut akan menjalankan tanggung jawabnya sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaMardiono mengatakan, partai meminta pergantian kursi Wamenag agar meningkatkan kerja kadernya di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Hasto mengaku sangsi Prabowo akan rela untuk meninggalkan jabatannya di kursi Menhan. Mengingat anggaran di Kementerian tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPartai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai langkah pengunduran diri Mahfud MD lebih dilandasi kepentingan elektoral, bukan etis.
Baca SelengkapnyaMahfud MD resmi mengundurkan diri dari posisi di Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi belum menandatangani atau menyetujui pengunduran diri Pramono.
Baca SelengkapnyaPengunduran diri Juri Adriantoro tersebut telah disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca Selengkapnya