Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih
Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.


"Kami berterima kasih kepada para mitra kami, seperti ADB atas dukungannya. Hal ini membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan visi Nusantara sebagai ibu kota modern yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi hijau, keadilan iklim, ketahanan iklim, dan pembangunan yang inklusif secara sosial," ungkap Bambang.
Dapat Dukungan ADB
Menariknya, Asian Development Bank (ADB) mendukung pengembangan Strategi Nol Bersih (Net Zero Strategy) untuk ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Hal tersebut diluncurkan di sela-sela COP28 di Dubai beberapa waktu lalu (3/12/2023).
Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Winfried Wicklein pun mengaku jika hal tersebut menjadi suatu kehormatan bagi ADB.
Menurut Winfried, "Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik."
Dukungan Finansial Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Australia
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Australia telah memberikan dukungan finansial, yang dikelola oleh ADB, untuk pengembangan Strategi Nusantara Net Zero.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
© Merdeka.com 2023

Kompas Bagi OIKN
Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
Otorita Ibu Kota Nusantara memiliki lima area fokus untuk mencapai kota nol bersih, antara lain;Pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Membalikkan deforestasi menjadi reboisasi.
Kedua, energi. Tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi.
Ketiga, proses produksi dan penggunaan produk. Fokus pada desain dan material bangunan hijau. Keempat, pengelolaan sampah. Mempromosikan pendekatan ekonomi sirkular melalui sistem Kurangi (Reduce), Gunakan Kembali (Reuse), dan Daur Ulang (Recycle).
Kelima, pertanian. Menciptakan pertanian yang ramah iklim dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
OIKN dibentuk pada Maret 2022 sebagai lembaga setingkat kementerian langsung bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Otorita ini bertugas melaksanakan perencanaan dan pembangunan ibu kota baru, serta mengawasi perpindahan lembaga pemerintahan ke ibu kota baru dan, pada akhirnya, akan menjadi pengelola kota tersebut.
© Merdeka.com 2023