Paket Jasa Pengiriman Membludak, Bos JNE Ungkap Penyebabnya
Merdeka.com - Momen lebaran dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja baju atau kebutuhan lebaran melalui e-commerce. Bukan hanya itu saja, banyak juga masyarakat yang mengirim hampers atau bingkisan kepada teman keluarga atau rekan kerja melalui jasa pengiriman yang ada di Indonesia. Hal ini membuat jasa ekspedisi kebanjiran paket yang harus diantar.
Bahkan di media sosial viral, video yang memperlihatkan tumpukan paket-paket yang belum dikirim para kurir. Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah.
Melihatnya paket-paket yang belum dikirim membuat para kurir 'curhat' karena merasa kelelahan akibat masih banyak paket yang belum terkirim. "Sudahi chek out mu, Kurir juga mau lebaran," tulis video tersebut.
-
Biaya kirim paket JNE berapa? Harga jenis paket ini Rp15 ribu dengan estimasi pengiriman 2 hari.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa yang terjadi pada barang Pekerja Migran Indonesia akhir 2023? Benny menjelaskan, pada masa kritis penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia pada Desember 2023 lalu menyebabkan adanya keterlambatan, ataupun pembatasan barang mereka, diakibatkan terbitnya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
-
Biaya kirim paket JNE ke mana saja? REG atau Reguler adalah jenis paket JNE yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Kapan biaya kirim paket JNE berubah? Tarif internasional dapat berubah-ubah dan disesuaikan oleh perusahaan kurir sesuai dengan kebijakan mereka.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi mengatakan, membludaknya jasa pengiriman barang ini dipicu beberapa faktor.
Pertama, karena tradisi masyarakat saat bulan Ramadan dari tahun ke tahun saling berkirim antara satu dengan yang lain. Faktornya lainnya juga karena promo besar-besar yang dilakukan oleh pihak e-commerce.
"Apalagi kalau itu ditambah dengan adanya promo-promo oleh marketplace oleh pedagang-pedang online nah ini juga membuat masyarakat lebih bergairah untuk berbelanja," katanya kepada merdeka.com, Jumat (29/4).
Feri meyakini beberapa jasa pengiriman barang pasti sudah mengantisipasi terkait adanya peningkatan pengiriman barang.
"Saya yakin sudah mengantisipasi bahwa kiriman akan terjadi lonjakan. (Walau) ada beberapa yang memang belum saja melakukan antisipasi kalau kiriman melonjak sehingga di situ lah kadang kita melihat adanya pemandangan di mana kok banyak sekali paket yang belum terantar, bukan tidak terantar tapi belum terantar," jelasnya.
Khusus untuk JNE sendiri, Feri mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi dengan menambah karyawan. "SDM kita sudah persiapan tambahan, kemudian armada juga kita tambah kemudian juga jam operasional kita bagi yang belum melakukan 24 jam kita minta untuk diperpanjang," katanya
"Karena sayang saat peluang ini terjadi kita tidak bisa memanfaatkan peluang ini sebaik-baik mungkin semaksimal mungkin. Makanya kita berusaha seoptimal mungkin," sambungnya.
Paket Tak Kunjung Datang
Dampak melonjaknya pengiriman barang, dirasakan oleh Nisya. Paket yang dia order di e-commerce tak kunjung sampai.
"Paket yang diorder sampe sekarang belum sampai, biasanya 3 hari paket sudah sampai. Kalau mau lebaran emang bisa paketnya lama datang," katanya.
Amel juga merasakan yang sama, yang biasanya 3 hari paket dia sudah terima. Ini sekitar sepekan paketnya baru sampai.
"Order tanggal 16 tapi tanggal 21 baru sampe, lumayan lama sih," cerita Amel.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah pertama adalah pada infrastruktur jalur logistik itu sendiri yang belum memadai di seluruh wilayah.
Baca SelengkapnyaBisnis mitra agen menjadi salah satu solusi dalam penciptaan lapangan kerja baru sekaligus sumber pemasukan yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaMedan Jadi Kota dengan Kebutuhan Logistik Tinggi, 300 Orang Mendaftar Jadi Agen Lion Parcel Setiap Bulan
Baca SelengkapnyaUMKM dan aktivitas ekonomi juga terus berkembang di Pulau Jawa. Dengan demikian, industri logistik memegang peranan penting.
Baca SelengkapnyaProgram yang diluncurkan Lion Parcel merupakan kontribusi yang dilakukan untuk mendorong daya beli masyarakat yang berdampak bagi pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaJNE merupakan salah satu mitra logistik dalam ekosistem platform Shopee.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca SelengkapnyaMeminta kepada perusahaan ekspedisi agar memperketat pengawasan setiap paket.
Baca Selengkapnya