Pangdam XIV/Hasanuddin Ingatkan Dandim Kendari Baru dan Keluarga Agar Bijak Bermedsos
Merdeka.com - Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi usai pelepasan dan pelantikan pejabat baru Komandan Kodim 1417/ Kendari, Sulawesi Tenggara siang ini, Sabtu, (12/10) mengingatkan untuk berhati-hati gunakan jemari di media sosial. Dia mengibaratkan jemari itu seperti peluru saat digunakan dalam media sosial.
"Jemari itu kalau bermain di medsos, bagaikan peluru. Kalau sudah keluar, susah dicabut. Apalagi jika sudah tersebar ke mana-mana. Jadi tidak boleh sembarangan," kata Mayjen TNI Surawahadi.
Kepada Kolonel Inf Alamsyah, pengganti Kolonel Inf Hendi Suhendi sebagai Dandim 1417/Kendari, Mayjen TNI Surawahadi mengingatkan banyak hal. Tetapi yang utama adalah soal penggunaan media sosial.
-
Apa yang diibaratkan seperti pedang? Al waqtu kaa assaifi fa in lam taqto'hu qotho'aka.(Waktu itu seperti pedang. Jika kau tidak memotongnya, maka Ia akan memotongmu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa cita-cita Jenderal Surono? Surono meninggalkan pekerjaannya sebagai juru tulis. Dia mendaftar ke Bogor dan diterima sebagai Shodancho atau komandan peleton. Setingkat letnan dalam ketentaraan. Setelah dilantik pada Bulan Desember 1943, Surono ditempatkan di Daidan Cilacap.
-
Kenapa Serka Sudiyono viral? Hari di mana ia mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang. Sehari-hari, ia tinggal di Dusun Pejaten, Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Rembang.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
"Tadi saya panggil (Kolonel Inf Alamsyah) ke ruangan Danrem. Saya pesankan beberapa hal utamanya masalah media sosial itu, yang sensitif itu supaya sampai satuan jajaran terendah baik itu bapak-bapak TNI nya, PNS nya, ibu Persit dan anak-anaknya agar hati-hati bermedia sosial," kata Pangdam XIV/Hasanuddin ini yang wilayah kerjanya di tiga propinsi yakni Sulsel, Sulbar dan Sultra.
Adapun hal lain yang dipesankan menyangkut tugas-tugas kewilayahan, potensi wilayah harus digunakan untuk potensi pertahanan, dekat dengan rakyat, membantu hal-hal yang bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa membeberkan adanya istri prajurit berkomentar nyinyir terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Komentar itu kemudian viral di media sosial.
"Pertama kepada individu yang juga merupakan istri dari anggota TNI AD, yang pertama berinisial IPDN, dan yang kedua adalah LZ," kata Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Diketahui IPDN merupakan istri dari Komandan Kodim Kendari, Kolonel HS. Sedangkan LZ istri dari Sersan Dua inisial Z yang bertugas di Detasemen Kavaleri Berkuda Bandung.
Kedua wanita itu nantinya akan diarahkan ke peradilan umum. Mereka dianggap melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Untuk posisi sang suami, kata Andika, Kolonel HS dan Sersan Dua Z dianggap telah memenuhi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 yaitu Hukum Disiplin Militer.
"Konsekuensinya Kolonel HS sudah saya tandatangani surat perintah melepas dari jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari. Penahanan ringan selama 14 hari," ujarnya.
"Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer," tambahnya.
Andika mengaku sudah menandatangani proses serah terima atau pelepasan administrasi. Menurutnya, besok akan dilepas oleh Panglima Kodam di Makassar karena masuk di Kodam Hasanuddin yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat Jenderal Bintang Dua Ingatkan Prajurit dan Keluarganya Jauhi Judi Online: Saya Tindak Langsung
Baca SelengkapnyaTerselip pesan agar para perwira TNI tetap teguh di berbagai situasi dan kondisi.
Baca SelengkapnyaBahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.
Baca SelengkapnyaBerikut momen mantan Panglima TNI doakan anak Kapten Danramil Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa meminta agar para komandan atau perwira memperhatikan anak buahnya
Baca SelengkapnyaDugaan aparat membekingi tambang ilegal itu sebelumnya di singgung Cawapres Mahfud MD dalam debat Cawapres digelar KPU di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan soal bahaya judi online dan peretasan situs yang makin canggih
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyoroti maraknya judi online di kalangan TNI Polri.
Baca Selengkapnya. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.
Baca SelengkapnyaKadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono berpesan untuk seluruh anggota Polri agar tidak terlibat judi online.
Baca Selengkapnya