Pascatawuran, salah satu sekolah di Tangerang dapat pesan ancaman serangan balasan
Merdeka.com - Dua SMK swasta di Tangerang terlibat tawuran pada Selasa (31/7) sore kemarin. Seorang pelajar dari salah satu sekolah terkena sabetan benda tajam dan kini dalam kondisi kritis.
Pascaperistiwa itu, salah satu sekolah mendapat pesan berantai yang menyebut akan ada serangan balasan. Pengirim pesan meminta pihak sekolah waspada.
Kepala sekolah SMK Bhipuri, Sutrisno, mengaku juga mendapatkan pesan berantai itu.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
"Saya juga menerima ada pesan berantai itu, mungkin ini yang membuat anak-anak kami hari ini tidak masuk sekolah," kata Sutrisno saat ditemui di sekolah, Rabu (1/8).
"Pesannya meminta kita berhati-hati dan waspada, karena ada balasan dari sekolah lain," sambung dia
Dia menegaskan pihak sekolah tak akan mentolerir siswa tawuran. Apalagi, katanya, di sekolah juga membuat perjanjian tersebut.
"Kami sudah ada perjanjian dengan para siswa, bagi pelajar terlibat tawuran, narkoba, dan pelanggaran berat lain akan diberikan sanksi tegas," katanya
Menanggapi tawuran di depan pergudangan Taman Tekno BSD kemarin, Sutrisno tak yakin pelaku adalah anak adalah pelajar dari sekolah SMK Bhipuri.
"Kami lihat dari video yang beredar tak ada yang kami kenal atau anak-anak didik kami. Atribut sekolahnya juga tidak ada dari sekolah kami. Tapi kami ikuti hasil penyidikan polisi, kalau benar ada dari sekolah kami, pasti kami sanksi," ucapnya.
Diterangkan dia, SMK Bhipuri yang berfokus pada kejuruan bidang Teknik otomotif dan Bisnis Manajemen hanya diisi oleh 84 pelajar.
"42 siswa kelas X, 24 siswa kelas XI dan 18 siswa kelas XII. Semua terbagi dalam tiga kelas," kata dia.
Hari ini, dari total 84 pelajar SMK Bhipuri, hanya 15 siswa kelas 10 yang masuk, 7 siswa di kelas 11. Sementara di kelas 12 tak ada yang masuk.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaAnak Vincent Rompies terlibat aksi pembullyan terhadap adik kelasnya
Baca SelengkapnyaHaris juga meminta pengertian kepada masyarakat untuk tidak dapat membagikan detail terkait insiden ini.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaKorban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca Selengkapnya