Pejabat Pajak dan Bea Cukai se-Jatim Eksplorasi Inovasi Banyuwangi
Merdeka.com - Sebanyak 225 pejabat eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) se-Jawa Timur berkunjung ke Banyuwangi.
Selain menggelar rapat koordinasi gabungan (rakorgab), para pejabat ini ke Banyuwangi untuk mengeksplorasi berbagai inovasi yang digeber Banyuwangi.
Dari Ditjen Pajak, hadir Kepala Kanwil DJP Jatim I Ekasila Kusna Jaya, Kepala Kanwil DJP Jatim II Lusiani, Kepala Kanwil DJP Jatim III Agustin Vita Avantin, Kepala Kantor Pajak se-Jatim, serta ratusan kepala seksi DJP.
-
Kenapa Banyuwangi dinilai sebagai kabupaten terbaik? Kabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas dari tahun ke tahun yang berdampak langsung di tengah masyarakat.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Kenapa Banyuwangi dapat insentif? Insentif ini diberikan kepada 125 daerah yang dinilai berkinerja baik dalam pengentasan kemiskinan.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Kenapa Banyuwangi perlu kerja keras? Tantangan yang dihadapi daerah saat ini semakin berat. Tuntutan masyarakat pun terus meningkat, sehingga dibutuhkan komitmen dan kerja keras bersama seluruh pihak untuk bisa mewujudkan pelayanan prima sesuai harapan publik.
Sementara dari Ditjen Bea cukai, hadir Kepala Kanwil DJBC Jatim I M. Purwantoro, dan Kepala Kanwil DJBC Jatim II Oentoro Wibowo, beserta jajarannya.
Agustin mengatakan ada sejumlah alasan yang mendorong para pejabat di Kementerian Keuangan tersebut menggelar rakor di kabupaten The Sunrise of Java ini. Menurutnya Banyuwangi adalah salah satu daerah yang mampu berkembang secara cepat dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini didorong adanya semangat perubahan yang kuat di seluruh kalangan masyarakat. Mulai di jajaran pemerintahan hingga masyarakat.
Inilah yang membuat rombongan ini tertarik untuk bertandang ke Banyuwangi. Mereka ingin belajar langsung bagaimana kiat pemerintah daerah menggerakkan warganya.
"Kami sudah melihat langsung kemajuan Banyuwangi yang merata di berbagai sektor. Namun yang paling mengagumkan adalah keseragaman mindset masyarakatnya yang menginginkan Banyuwangi maju. Inilah yang ingin kami pelajari dari Bupati Banyuwangi bagaimana kiat menggelorakan semangat masyarakat sehingga mau bergerak bersama," kata Agustin.
Ratusan inovasi yang digeber Banyuwangi juga menjadi perhatian rombongan ini. Mereka menilai Banyuwangi sebagai daerah yang maju dan sangat inovatif.
"Kami juga mencari inspirasi inovasi. Daerah ini adalah sumber belajar yang tepat karena kami melihat banyak inovasi dan kreativitas yang dilakukan daerah ini bisa menjadi masukan berharga untuk peningkatan kinerja kami. Sehingga kami bisa mempercepat reformasi agar berhasil menghadapi tantangan yang semakin berat," ujanya.
Rakorgab ini dilaksanakan 13 dan 14 Februari. Selama di Banyuwangi, rombongan melakukan benchmarking ke Mall Pelayanan Publik.
Rakorgab tersebut dihadiri Wakil Mentri Keuangan RI, Suahasil Nazara. Sebelumnya, juga digelar rapar koordinasi daerah (rakorda) Kanwil DJP Jatim III, pada 11 dan 12 Februari.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas kepercayaan berbagai kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta yang telah menggelar pertemuan di Banyuwangi.
"Pertemuan yang dihelat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Jatim di sini semakin melengkapi kunjungan berbagai lembaga yang sebelumnya juga menggelar kegiatan yang sama. Ini akan semakin meramaikan wisata MICE (meeting, incentives, conferences, exhibition) di Banyuwangi," kata Anas.
Terkait inovasi, Anas menjelaskan jika inovasi telah menjadi napas dalam kinerja pemerintahan daerah. Banyuwangi sendiri selama dua tahun berturut-turut ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif se Indonesia oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Inovasi adalah kunci untuk menghadirkan kemajuan di tengah keterbatasan yang kami miliki. Selain itu kami juga menentukan skala prioritas dalam bekerja agar hasil yang didapatkan bisa optimal untuk mencapai kemajuan daerah," kata Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaPara pedagang dan seluruh PKL Pasar bersepakat untuk segera melakukan relokasi Pasar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi kembali ditetapkan sebagai daerah terinovatif se-Indonesia dalam program Innovative Government Award (IGA) 2023.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaSAKIP merupakan sistem terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaIpuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaSelain warga Kalimantan, kawasan ini sudah menjadi ladang rezeki bagi perantauan, bahkan saat pembangunannya baru dimulai.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin kepada Bupati Banyuwangi
Baca SelengkapnyaBanyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Jalur Pantai Selatan (Pansela) di Kabupaten Banyuwangi akan dilanjutkan tahun ini.
Baca Selengkapnya