Pembacokan Pelajar di Pomad dan Desakan Pembenahan Sistem Pendidikan di Bogor
Merdeka.com - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berjanji mendorong evaluasi besar-besaran terhadap sekolah-sekolah menengah atas demi mencegah tindakan anarkis dari para pelajar. Menurutnya, peristiwa pembacokan di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor cukup jadi yang terakhir.
Hal itu diungkapkan Rudy pada Sabtu (11/3), usai takziah ke rumah Arya Saputra, siswa kelas X SMK Bina Warga Kota Bogor, yang tewas usai menjadi korban pembacokan pelajar lain saat menyeberang di Jalan Raya Jakarta-Bogor pada Jumat (10/3).
"Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik," ujar Rudy Susmanto, usai menyempatkan diri bertakziah ke rumah duka, di Kampung Cijujung Tengah RT03/03, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Kapan pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
Apalagi, kata Rudy, almarhum Arya Saputra dikenal sebagai sosok anak baik dan penurut. Keluarganya, sangat mendukung Arya meraih cita-cita. Siswa yang baru duduk di Kelas 10 SMK itu memilih jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk meraih mimpinya menjadi seorang Insinyur.
"Tentu keluarganya sangat berduka, dan mewakili lembaga DPRD Kabupaten Bogor, Kami menyampaikan turut berduka. Semoga Arya mendapatkan tempat terbaik, dimuliakan oleh Allah SWT. Kami juga mendoakan keluarga diberi kesabaran menghadapi ujian berat ini," kata Rudy Susmanto.
Tak Ada Aksi Balas Dendam
Rudy berharap, meskipun sangat kecewa marah, peristiwa tersebut tidak berbuntut panjang dan menyisakan dendam antar teman-teman di tempat korban sekolah dengan siswa di sekolah pelaku.
Kekerasan, kata Rudy, tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah. "Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan berjalan dengan baik. Jangan ada dendam dan jangan sampai ada lagi korban," kata Rudy.
Oleh karena itu, Rudy meminta agar aparat penegak hukum menangani kasus ini dengan mengedepankan rasa keadilan bagi semua pihak, terutama untuk keluarga korban. Rudy juga meminta pihak penyelenggara pendidikan melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.
"Dan bicara kondisi hari ini, kita jangan lagi bicara ini kewenangan provinsi, jangan bicara ini kewenangan Kabupaten, ini tanggung jawab kita bersama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Gerindra tersebut memastikan, DPRD Kabupaten Bogor akan menjaring masukan dari pihak-pihak berkompeten untuk mengevaluasi sistem atau model pendidikan yang berlangsung saat ini.
Lembaga pendidikan, kata Rudy, harus menjadi ruang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk kepribadian yang mantap, berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
"Melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor masalah ini akan kita bahas secara serius dan rekomendasi-rekomendasinya akan kami sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan Nasional," tegas Rudy.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.
Baca Selengkapnyajika ada diskresi pengecualian atas pelaksanaan study tour, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor harus berperan dalam melakukan sortir, memastikan segala hal.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaDua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca Selengkapnya