Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Dua Pekan usai Gempa Kabupaten Bandung
700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Pemerintah menetapkan status tanggap darurat gempa di Kabupaten Bandung selama dua pekan. Fokus mereka adalah mendata dan menyiapkan logistik untuk warga yang harus mengungsi karena rumahnya rusak.
Bupati Bandung Dadang Supriatna memastikan sudah menetapkan status tanggap darurat pada Rabu (18/9) selama dua pekan. Masa tanggap darurat bisa diperpanjang menyesuaikan dengan situasi penanganan korban.
Salah satu tujuan status itu ditetapkan adalah mempermudah pemberian bantuan kepada para korban dengan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT).
“Hari ini saya minta untuk diadakan rapat gabungan dengan Forkopimda, memutuskan dalam kategori tanggap darurat sehingga secara anggaran (BTT) kami bisa luncurkan,” kata Dadang, Rabu (18/9).
Ia mengaku sudah meninjau beberapa lokasi, di antaranya kawasan Kecamatan Kertasari. Disana, terdapat enam desa yang terdampak. Warga yang rumahnya rusak akan terlebih dahulu dievakuasi. Setiap RW diminta menyiapkan tempat evakuasi, termasuk BPBD Kabupaten Bandung menyiapkan tenda darurat.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menekankan kebutuhan korban gempa bumi harus segera dikirimkan. Ia sudah menemui sejumlah korban di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung untuk mengetahui apa yang diperlukan.
“Saya tentu evakuasi penyelamatan korban dan yang utama tadi tempat pemgungsi memang sangat darurat, tapi bantuan segera datang,” kata Bey.
“BPBD harus segera membuatkan wc portable dan pasokan air bersih untuk para pengungsi.
Jangan sampai trauma dan ada yang sakit. Tim kesehatan juga saya koordinasikan supaya cepat segera ke sini,” tutur dia.
Pranata humas ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat menyampaikan rumah yang terdampak di wilayah kabupaten Bandung dan Garut mencapai 700 unit. Jumlah itu di luar dari kerusakan yang terjadi di 5 puskesmas, 9 unit sekolah rusak, 27 masjid, 18 fasilitas umum. Lalu, mereka mencatat 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
"Korban terdampak 58 luka ringan dan 23 orang luka berat di Kabupaten Bandung serta 450 mengungsi, di Garut 1 orang luka ringan," ucap dia.