Pengamat: Masyarakat Butuh Pemimpin Tegas dan Berani Seperti Prabowo
Prabowo juga dinilai cenderung membawa perdamaian dan persatuan.
Sikap berani Prabowo dilihat dari selalu mengampanyekan persatuan nasional.
Pengamat: Masyarakat Butuh Pemimpin Tegas dan Berani Seperti Prabowo
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, sosok Prabowo Subianto kini berbeda dengan sebelumnya. Calon presiden dari Gerindra itu dinilai kini tegas dan berani. "Sekarang pemimpin itu dibutuhkan tegas berani, dan Prabowo itu termasuk sebagai pemimpin yang seperti itu.," kata Pangi, Kamis (17/8).
Pangi melihat, sikap Prabowo yang selalu mengampanyekan persatuan nasional sebagai langkah berani untuk menyatukan masyarakat.
Prabowo juga selalu mengimbau kepada para pendukungnya untuk selalu menanamkan nilai-nilai pancasila dan menjaga persatuan guna menghilangkan polarisasi.
Komunikasi politik yang dilakukan Prabowo cenderung membawa perdamaian dan persatuan. Itu menunjukan sifat pemberani Prabowo untuk mengambil langkah mempersatukan rakyat agar tidak terjadi polarisasi menjelang pesta demokrasi Indonesia 2024.
Menurut Pangi, Prabowo menjadi capres yang paling diharapkan masyarakat karena terdapat jiwa nasionalisme yang tinggi. Lanjut Pangi, masyarakat saat ini lebih membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan berani serta bertanggungjawab atas berbagai persoalan negara.
"Masyarakat itu mengharapkan pemimpin itu tegas dan berani,"
pungkas Pangi.
Elektabilitas Prabowo
Prabowo meraih elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei Voxpol Center periode 24 Juli hingga 2 Agustus 2023. Prabowo meraih suara 36,5 persen dalam simulasi 3 nama capres diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 30,4 persen dan Anies Baswedan dengan 26,4 persen.
Jika head to head dengan Ganjar dan Anies, Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas sebesar 53,2%. Sementara Ganjar hanya mendapatkan perolehan 34,3%. "Pada simulasi ini, Prabowo unggul berhadapan dengan Ganjar dengan selisih elektabilitas 18,9%" kata Pangi.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar secara merata di 34 provinsi Indonesia. Adapun, teknik pengambilan sampel pada survei ini dilakukan menggunakan multistage random sampling dengan Margin of Error ±2,83%.