Pengarah Unit Pembinaan Pancasila diisi tokoh agama dan masyarakat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pembentukan Unit Kerja Presiden Untuk Pembinaan Ideologi Pancasila. Pembentukan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan, lembaga yang kedudukan akan langsung di bawah Presiden tersebut akan memiliki struktur yang terdiri dari Dewan Pengarah dan Dewan Eksekutif. Dewan Pengarah akan diisi oleh sembilan orang dan Dewan Eksekutif diisi oleh satu orang. Dewan Eksekutif akan menunjuk beberapa orang untuk menjabat pos Deputi.
"Di dalam waktu yang dekat Presiden akan menerbitkan Keppres (Keputusan Presiden) untuk menentukan siapa saja dewan pengarahnya dan Kepala untuk eksekutifnya," kata Pratikno usai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6).
-
Apa yang dilakukan ketua Pemuda Pancasila? Tak cuma itu, dia kemudian menjuruskan tendagan kungfu ke mobil Michael.
-
Siapa yang menetapkan 'Pancasila'? Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
-
Apa pengertian 'Pancasila'? Pengertian Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
-
Siapa yang menggunakan Gedung Pancasila? Dari hasil catatan sejarah, momen itu terjadi pada 1933 di mana warga Tionghoa yang meninggal jenazahnya ditempatkan di bangunan tersebut.
-
Siapa yang mengusulkan konsep Pancasila? Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Bung Karno (Soekarno), Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
-
Bagaimana Pancasila diimplementasikan di Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
Menurut Pratikno, sembilan Dewan Pengarah akan diisi oleh tiga komponen, yaitu mereka yang dianggap seorang negarawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Namun, ia enggan mengungkapkan siapa saja mereka.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo belum mau mengungkapkan siapa saja nama-nama yang akan ia tunjuk sebagai sembilan Dewan Pengarah dan satu Dewan Eksekutif tersebut.
"Nanti kalau sudah dilantik juga tahu siapa saja," kata Jokowi sembari berjalan meninggalkan lokasi upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila.
Saat ditanya awak media terkait detail lembaga yang baru ia bentuk ini, ia juga enggan menjawabnya. Jokowi melemparkan senyum dan berjalan beriringan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam pidato di Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Jokowi mengatakan lembaga baru ini akan menjadi kepanjangan tangan dirinya untuk memperkuat pengamalan pancasila yang menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo hadir di Dumai memberikan kuis Pancasila kepada para keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca Selengkapnya1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, Jokowi menggelar upcara di Dumai Riau
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaMeski menjadi langkah baik, Pdt Gomar meyakini prakarsa Presiden Jokowi tidak mudah diimplementasikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial (Gen Y), generasi Z (Gen Z), dan generasi Alpha.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAdapun yang bertindak sebagai Komandan Upacara yakni, Kombes Pol Ananta Yudhistira.
Baca Selengkapnya