Penjelasan Saksi Ahli Skor Lie Detector Sambo Minus 8, Putri Candrawathi Minus 25
Merdeka.com - Hasil lie detector terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J dibuka di persidangan. Mulai dari Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal hingga Kuat Ma'ruf.
Hasilnya, Bharada Eliezer plus 13, Ferdy Sambo minus 8, Putri Candrawathi minus 25. Sedangkan, Bripka Ricky Rizal plus 11 pada pemeriksaan pertama dan plus 19 saat pemeriksaan kedua. Kemudian, Kuat Ma'ruf plus 9 pada pemeriksaan pertama dan minus 13 di pemeriksaan kedua.
Hasil lie detector dibeberkan saksi ahli, Poligraf Polri bidang komputer forensik, Aji Febriyanto.
-
Siapa yang memecat Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Bagaimana Ferdy Sambo dipecat? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Dimana Ferdy Sambo dipecat? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini:
-
Kenapa Ferdy Sambo dipecat? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Kapan ulang tahun anak Ferdy Sambo? SURAT FERDY SAMBO Selembar kertas putih ini papa tuliskan dengan tinta hitam untuk putra papa tersayang Mas Triandana Arka Sambo di hari ulang tahun yang ke-2. Kelak di saat Mas Arka dapat membaca dan memahami isi tulisan ini, akan mengerti betapa besar cinta dan sayang papa kepada Mas Arka. Papa kangen mas,, Sangat kangen,,
-
Siapa Jenderal Bintang 3 yang pernah gantikan Ferdy Sambo? Jenderal Bintang 3 Polri ini sebelumnya tercatat tengah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Posisinya itu pun kini diserahkan kepada Irjen Abdul Karim. Ya, Syahar Diantono menjabat sebagai Kadiv Propam Polri sejak 8 Agustus 2022. Ia dilantik untuk menggantikan Ferdy Sambo yang terlibat kasus pembunuhan berencana ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Sebelum menjabarkan hasilnya, Aji sempat menjelaskan bahwa alat kerja lie detector yang dipakai menggunakan teknik dari Asosiasi Poligraf Amerika Serikat dengan hasil akurasi mencapai 93 persen.
Dimana dalam tes itu dilakukan melalui tiga tahapan pemeriksaan, yakni pre test, test, dan post test memakai empat sensor, yaitu sensor pernapasan dada, pernapasan perut, elektro derma, dan sensor kardiovaskular.
"Saudara jelaskan bahwa menurut standar di Amerika, tingkat keakuratannya 93 persen, 7 persen sisanya?" tanya hakim.
"7 Persen sisanya lebih ke-expert-an seorang pemeriksa," ungkap Aji.
"Semakin pandai seorang pemeriksa, nilai keakuratan tes ini akan semakin tinggi. Untuk nilai ambang bawahnya 93 persen," imbuh Aji.
Setelah menjelaskan terkait kinerja alat tersebut maka, Aji menjelaskan hasil skor dari lie detector kelima terdakwa diantaranya Sambo dan Putri dinyatakan berbohong, Bharada E dan Bripka RR jujur, sedangkan Kuat Maruf abu-abu.
"Tadi saudara menggunakan metode skoring atau penilaian terhadap para terdakwa. Terhadap kelimanya menunjukkan. Skornya berapa?," tanya jaksa penuntut umum (JPU).
"Bapak Ferdy Sambo nilai totalnya -8 (bohong), Putri -25 (bohong), Kuat Maruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 (jujur) dan kedua -13 (bohong), Ricky dua kali juga pertama +11 (jujur), kedua +19 (jujur), Richard +13 (jujur)," jelas Aji.
Lebih lanjut, Aji menerangkan jika skor plus menunjukkan hasil jujur sedangkan minus menandakan jika terperiksa berbohong. Dalam catatanya, Sambo, Putri dan Kuat terindikasi bohong sementara skor Bharada E dan Bripka RR dinyatakan memberikan keterangan jujur.
"Dari skoring yang anda sebutkan itu menunjukkan indikasi apa? Bohong? jujur atau antara bohong dan jujur?," tanya JPU lagi.
"Untuk hasil + NDI, tidak terindikasi berbohong," papar Aji.
"Kalau Sambo terindikasinya apa?," cecar JPU.
"Minus, terindikasi berbohong. Kalau PC terindikasi berbohong. Kalau Kuwat, jujur dan terindikasi berbohong," beber Aji.
Hasil Kuat Maruf
Sementara untuk terdakwa Kuat memiliki hasil lie detector dengan indikasi jujur terkait pertanyaan tidak pergoki Persetubuhan Putri Candrawathi dan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, namun berbohong saat pertanyaan soal penembakan sehingga kesimpulan abu-abu.
"Saudara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yang berbeda, dua pertanyaan," jelas Aji.
Aji menjelaskan adanya dua hasil tes poligraf tersebut, mengenai pertama perihal pertanyaan soal pengetahuan kejadian persetubuhan Putri dan Brigadir J. Dimana dia terindikasi jujur, tidak melihat kejadian tersebut dengan hasil plus 9.
"Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?," tanya jaksa.
"Jujur," singkat Aji.
"Apa pertanyaannya?" tanya jaksa lagi.
"Untuk saudara kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan Ibu PC dan Yosua?," cecar jaksa.
"Apa jawabannya?" jawab Aji.Jujur.
"Berarti apa?" tanya jaksa.
"Tidak memergoki," papar Aji.
"Tidak melihat ya?" ucap jaksa.
"Iya," kata Aji.
Sementara, Aji menerangkan mengenai jawaban Kuat yang kedua perihal pertanyaan keterlibatan Sambo sewaktu penembakan Brigadir J. Dengan hasil minus 13, Kuat terindikasi tidak jujur pada kejadian tersebut.
"Indikasi kedua apa pertanyaannya?" tanya jaksa lagi.
"Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua? Jawabannya Kuat tidak. Itu hasilnya berbohong," tutur Aji.
Hasil Bharada E dan Bripka RR Jujur
Sementara, Aji juga membeberkan hasil lie detector atau tes uji kebohongan terhadap kedua terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E dan Ricky Rizal alias Bripka RR, dengan indikasi jujur.
Hasil tersebut disampaikan Aji setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, pertama Bharada E dengan hasil +13 seputar kejadian penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas, pada Jumat (8/7) lalu.
"Untuk Richard pertanyaannya, apakah kamu memberikan keterangan palsu bahwa kamu menembak Yosua. Richard jawab tidak dan jawabannya jujur, Richard ini menembak Yosua," ujar Aji saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (14/12).
Sementara untuk hasil terdakwa Bripka RR yang memiliki dua pertanyaan juga mendapatkan skor pertama +11 dan kedua +19 dengan kesimpulan jujur atas kejadian penembakan Brigadir J.
"Yang pertama berkaitan dengan saudara Ricky apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata Yosua? Kemudian yang kedua apakah melihat Sambo tembak Yosua?" kata Aji menjelaskan pertanyaan yang dilayangkan Bripka RR dalam tes poligraf.
"Yang pertama indikasinya apa, kalau yang kedua apa?" tanya jaksa penuntut umum (JPU).
"Jujur," jawab Aji seraya menjawab dua pertanyaannya.
"Berarti Pak Sambo menembak?" tanya kembali JPU.
"Ricky tidak melihat Sambo menembak (Brigadir J)," timpal Aji.
Sekedar informasi jika kehadiran Aji adalah sebagai saksi ahli dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, atas terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuat Maruf yang hadir langsung. Serta Richard Eliezer alias Bharada E yang hadir secara virtual.
Mereka didakwa turut secara bersama-sama didakwa sebagaimana terancam Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP yang menjerat dengan hukuman maksimal mencapai hukuman mati.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putri Candrawathi mendapat remisi satu bulan potongan tahanan.
Baca SelengkapnyaPetikan Kasasi itu diterima Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dari Mahkamah Agung.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung (MA) meringankan vonis Ferdy Sambo dari pidana mati menjadi penjara seumur hidup
Baca SelengkapnyaPutri dijebloskan ke lapas khusus perempuan itu setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap alias inkrah.
Baca SelengkapnyaIstri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebelumnya divonis 20 tahun penjara.
Baca Selengkapnya"Pidana penjara seumur hidup," bunyi petitum putusan MA
Baca SelengkapnyaSambo lolos dari hukuman mati. Hukuman terpidana lain juga diperingan.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaIstri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi mendapatkan remisi Hari Natal satu bulan.
Baca SelengkapnyaMahmakah Agung mengurangi masa hukuman para tersangka pembunuhan terhadap Yosua Hutabarat
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca Selengkapnya