Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang
Wapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang
Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya di pantai Aceh menimbulkan persoalan. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau.
"Penempatannya di mana? Dulu kita punya Pulau Galang, nanti kita bicarakan lagi apa akan seperti itu," kata Ma'ruf Amin di Kota Depok, Jawa Barat. Dikutip dari Antara, Kamis (7/12).
Dia melanjutkan, kedatangan pengungsi Rohingya yang kini mendapatkan penolakan dari masyarakat di Aceh, Riau dan Medan merupakan permasalahan kemanusiaan yang harus ditanggulangi bersama antar-pemangku kepentingan.
Pemerintah Indonesia juga mengagendakan pembahasan solusi tersebut dengan Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) yang memiliki tanggung jawab atas masalah pengungsian.
Sejumlah opsi terkait langkah penanggulangan masalah itu di Indonesia, lanjut Ma'ruf, sedang dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
"Selama ini kan tidak mungkin kita menolak, tetapi juga tentu kita mengantisipasi jangan sampai ada penolakan dari masyarakat, juga bagaimana supaya mengantisipasi jangan sampai terus semuanya lari ke Indonesia. Itu jadi beban," bebernya.
Ma'ruf menyebut kehadiran pengungsi Rohingya juga menjadi masalah serupa di sejumlah negara.
"Sebenarnya bukan hanya ke sini, kemarin saat berkunjung ke Yunani. Yunani menghadapi juga situasi serupa, ke Eropa itu masuk ke Yunani juga. Mereka seperti kita menghadapi kesulitan, tapi bagaimanapun juga ini masalah kemanusiaan yang harus ditanggulangi," katanya.
Tanggapan Mahfud
Mahfud memastikan pulau Galang tidak akan menjadi tempat pengungsi Rohingya.
"Ndak (pengungsi Rohingya di pulau Galang), justru jangan sampai seperti pulau Galang," kata Mahfud, Rabu kemarin.
Mahfud tidak menjelaskan secara rinci alasan menolak Pulau Galang sebagai lokasi pengungsian warga Rohingya.
Hingga saat ini Mahfud beserta jajarannya masih berupaya mencari lokasi pengungsian di tempat lain.
Salah satu upayanya yakni meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkomunikasi dengan pemerintah Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Riau untuk membahas lokasi baru tersebut.
"Forkopimda tiga provinsi, Aceh Sumatra Utara dan Riau akan dikoordinir oleh Menteri Dalam Negeri untuk membicarakan itu," kata Mahfud.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Sambut Positif
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyambut baik opsi Ma'ruf yang akan menempatkan para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
"Usul Wapres Ma'ruf Amin yang disiarkan media agar Pemerintah RI sediakan Pulau Galang untuk para pengungsi Rohingya patut disambut positif," ujar Din Syamsuddin.
Din mengatakan para pengungsi Rohingya, yang kebetulan beragama Islam, terusir dari tanah kelahiran mereka di Rakhine State Myanmar, karena dianggap tidak berkewarganegaraan Myanmar.
Padahal, kata Din, mereka sesungguhnya warga negara yang sah dan bahkan pernah ikut terlibat dalam Pemerintahan Myanmar. Namun, rezim junta militer Myanmar, atas desakan kelompok keagamaan ekstrim, mengusir mereka dari kampung halamannya.
Dia pun berharap usulan Wapres tersebut dapat segera terealisasi atas nama kemanusiaan.
"Semoga usul Wapres Ma'ruf Amin dapat dilaksanakan oleh Pemerintah RI sendiri. Tentu Bapak Wapres tidak hanya menyampaikan usul baik tersebut di media massa, tapi memimpin pelaksanaannya di lapangan secara nyata," pungkas dia.