Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi minta HTI & GP Ansor tahan diri demi hindari bentrok susulan

Polisi minta HTI & GP Ansor tahan diri demi hindari bentrok susulan Massa HTI bentrok dengan banser GP Anshor di Makassar. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Bentrok mewarnai kegiatan tabligh akbar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Minggu, (16/4) antara beberapa kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang di dalamnya terlibat aktivis Front Pembela Islam (FPI) dengan Banser GP Ansor. Tak pelak polisi khususnya dari tim Pengurai Massa (Raimas) Direktorat Sabhara Polda Sulsel langsung menghalau kedua kelompok tersebut ke dua arah yang berlawanan agar terpisah dan tidak terlibat bentrok berkepanjangan.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Endi Sutendi mengatakan, pihaknya mengimbau kepada kedua belah pihak agar saling menahan diri demi mengantisipasi terjadinya konflik susulan yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas di Kota Makassar.

"Serahkan kasus ini ke kami, biarkan kasus ini diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Jangan lakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau pun kelompok dan kota kita ini," kata Endi Sutendi, Minggu (16/4).

Endi menjawab diplomatis saat ditanya kegiatan-kegiatan HTI masuk daftar pengawasan ketat pihak kepolisian. Menyusul penolakan sejumlah ormas lain terhadap organisasi ini karena dinilai telah berideologi menyimpang, tidak mengakui dasar negara Pancasila.

"Kita melakukan pemantauan, pengawasan kepada semua masyarakat. Kalau kegiatannya melanggar aturan, maka penindakannya akan dikembalikan ke aturan yang berlaku. Jika memungkinkan kegiatannya mengganggu situasi Kamtibmas maka tentu kita akan pertimbangkan sebelum keluarkan izin atau rekomendasi kegiatan," jelasnya.

Sebelumnya diketahui,terjadi bentrok antara massa HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan kelompok Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Minggu, (16/4). Bentrok terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, usai massa HTI menggelar tabligh akbar.

"Iya tadi terjadi insiden antara saudara-saudara kita antara HTI dan Banser GP Ansor. Saat ini kita masih dalami penyebab, motifnya apa yang tentu selanjutnya akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Endi Sutendi saat dikonfirmasi, Minggu (16/4).

Ia mengakui bila pihaknya sebelumnya tidak mengeluarkan rekomendasi kegiatan HTI yang melibatkan massa dari daerah luar Kota Makassar. Karena kegiatan HTI sudah didahului dengan penolakan dari beberapa ormas seperti GP Ansor dan PMII.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar: Kalau Sudah Sesuai Aturan Tetap Diganggu, Kita Tabrak
Ganjar: Kalau Sudah Sesuai Aturan Tetap Diganggu, Kita Tabrak

Ganjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Blak-Blakan Beri Bantuan Hukum untuk Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali
FOTO: Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Blak-Blakan Beri Bantuan Hukum untuk Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali

Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud merespons kasus penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024

Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).

Baca Selengkapnya