Prabowo Diingatkan untuk Evaluasi Program Kerja Menteri Kabinet Merah Putih
Bukan hanya melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran kabinet merah putih, Prabowo juga diminta untuk mengevaluasi program kerja mereka.
Economic Researcher Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Adinova Fauri ingin agar Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi terhadap pembantunya yang berada di Kabinet Merah Putih. Karena, hal ini memang sudah menjadi kewajiban untuk mengevaluasi pekerjaan.
"Mungkin sedikit tambahan terkait dengan tadi ya. Yang perlu kita ingat, evaluasi itu adalah komponen yang memang seharusnya menjadi standar untuk membentukkan good governance. Jadi itu memang suatu kewajiban untuk selalu ada evaluasi," kata Fauri dalam media briefing di Auditorium CSIS Building, Jakarta, Jumat (25/10).
Bukan hanya melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri-wakil menteri dan pembantu presiden lainnya saja, Prabowo juga diminta untuk mengevaluasi program kerja.
"Poin yang kedua adalah selain dari evaluasi kinerja menteri, menurut saya yang lebih penting adalah evaluasi programnya juga," ujarnya.
"Jadi jangan sampai misalnya belum tentu kegagalan itu ada di menterinya, misalnya jangan-jangan dari desain programnya memang sudah tidak baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan itu tadi," tutup Fauri.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa Presiden Prabowo akan melakukan evaluasi kepada seluruh menteri dan wakil menterinya setiap 6 bulan.
Ini dilakukan karena Hashim menyebut dirinya kerap dihujani komentar soal kabinet gemuk di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Lantaran total memiliki 48 menteri dan 56 wakil menteri di Kabinet Merah Putih.
Untuk itu, dia menegaskan, Prabowo bakal rutin mengevaluasi kinerja seluruh jajarannya tiap satu semester. Sehingga pemerintah bisa menghasilkan output yang jelas.
"Saya sudah dengar, bahwa setelah 6 bulan, bulan Maret/April tahun depan, setiap menteri dan wakil menteri akan dievaluasi," ujar Hashim dalam sesi bincang di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10).
"So ini kalau dalam 6 bulan pertama, maaf, yang kurang efisien, korupsi, atau kurang berdaya atau mungkin lelah, kurang tenaga, akan dievaluasi. Dia (Prabowo) orangnya tegas. Saya kira banyak yang sudah tahu," tegas dia.