Prabowo Sebut Kapal RS Kirim Bantuan ke Gaza Masih Ditahan Pihak Mesir
"Menteri Pertahanan Mesir saya kontak, beliau minta ditahan dulu karena kapal sekarang nunggu untuk berlabuh," kata Prabowo
Kapal yang berlayar menuju Gaza belum bisa berlabuh karena masih ditahan oleh pihak Mesir
Prabowo Sebut Kapal RS Kirim Bantuan ke Gaza Masih Ditahan Pihak Mesir
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, bahwa KRI dr Radjiman Wedyodiningrat yang berlayar menuju Gaza belum bisa berlabuh karena masih ditahan oleh pihak Mesir. Kapal itu sendiri akan berlayar untuk merawat dan memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat Palestina.
"Ya ini sudah saya lapor ke presiden, Menteri Pertahanan Mesir saya kontak terus sama beliau, beliau minta ditahan dulu karena untuk berlabuh begitu banyak kapal sekarang nunggu untuk berlabuh, karena mereka membawa bantuan makanan dan sebagainya,"
kata Prabowo di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12).
Prabowo mengungkapkan, Menhan Mesir justru meminta bantuan berupa makanan yang lebih banyak. Dia akan melaporkan hal ini kepada Presiden Jokowi.
"Dan Menteri Pertahanan Mesir malah meminta bantuan makanan yang lebih banyak. Jadi ini nanti akan saya lapor ke presiden," ujarnya.
Prabowo melanjutkan, ada berberapa pihak juga yang meminta agar dibuatkan juga rumah sakit lapangan. Hal ini masih tahap pembahasan lebih lanjut.
"Jadi ini sedang kita bahas nanti, apakah kita kirim ke rumah sakit lapangan tapi yang jelas dia mengatakan kalau Rumah Sakit kapal minta ditahan dulu, karena untuk merapatnya di sana Menteri Pertahanan Mesir mengatakan belum belum bisa dalam berapa minggu ini," tutupnya.
Diberitakan, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu berlayar dari Surabaya ke Jakarta untuk mengangkut bantuan kemanusiaan menuju Gaza, Palestina.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tinggal menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri yang berhubungan dengan pihak pemerintah Mesir dengan tujuan kemanusian.
Kapal perang yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu itu berlayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan telah dicat putih sebagaimana telah diatur dalam ketentuan internasional, yaitu Konvensi Jenewa dan San Remo Manual.
Konvensi tersebut mengatur bahwa kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan harus dicat warna putih agar tidak menjadi sasaran tembak mereka yang berperang.