Panglima TNI Siapkan 2 Rumah Sakit Ini Untuk Tampung Pasien dari Gaza
Dua rumah sakit ini bisa menampung pasien lebih dari 1.000 orang.
TNI juga telah menyiagakan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam misi bantuan kemanusiaan ke Gaza, yaitu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dan KRI dr. Soeharso.
Panglima TNI Siapkan 2 Rumah Sakit Ini Untuk Tampung Pasien dari Gaza
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Panglima Besar (Pangsar) Soedirman di Jakarta disiapkan untuk menampung pasien dari Gaza, Palestina, yang dirawat di Indonesia.
"Kami siapkan rumah sakit di dalam negeri, RSPAD dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kemhan (Kementerian Pertahanan) apabila pasien dari Gaza dirawat di Indonesia, yaitu dapat menampung 1.000 pasien dan lebih," kata Agus saat rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6).
Dia mengatakan, TNI juga telah menyiagakan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam misi bantuan kemanusiaan ke Gaza, yaitu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dan KRI dr. Soeharso.
"KRI Radjiman diawaki oleh 163 personel dan memiliki fasilitas 160 tempat tidur pasien, sedangkan KRI Soeharso akan mampu menampung 40 pasien dan mengangkut 500 personel. KRI Soeharso juga dapat mengangkut 14 kendaraan taktis dengan berat maksimal masing-masing 8 ton," tuturnya, dikutip dari Antara.
TNI, lanjut dia, juga menyiapkan dua alternatif, yakni rumah sakit lapangan (rumkitlap) di Gaza dengan kapasitas 100 tempat tidur, dan rumah sakit di tiga lokasi terpisah.
"Sedangkan untuk kendaraan pendukung, di antaranya 17 kendaraan logistik, 2 unit kendaraan sanitasi, 1 ambulans, 1 unit kendaraan BBM, 1 unit kendaraan komunikasi mobile, 1 unit kendaraan dapur lapangan, dan 1 unit forklift," paparnya.
Adapun pasukan TNI yang akan diturunkan jika Indonesia mendapat mandat dari PBB untuk ikut operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Palestina yakni sebanyak empat batalyon.
Empat batalyon itu terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan. Menurutnya empat batalyon itu bakal terdiri dari 1.212 personel.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menegaskan, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto telah menyusun tim untuk menyiapkan Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina, jika mendapat dari PBB.
"Beliau (Menhan) sudah menyusun tim untuk melaksanakan apabila nanti sewaktu-waktu kita dapat lampu hijau untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga dan memantau gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo saat menghadiri pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura, Sabtu (1/6).
Dia menjelaskan, langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
Prabowo lantas menekankan Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan dirinya untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat sekitar 1.000 pasien dengan perawatan medis dalam waktu dekat.
"Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat 1.000 warga Palestina yang terluka dan membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia," ujarnya.