Puja-puji Fadli Zon dulu untuk Jokowi

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kini dikenal sebagai pengkritik paling keras capres Joko Widodo ( Jokowi ). Bahkan sindiran dan cacian dalam bentuk puisi pun pernah diarahkan anak buah Prabowo Subianto ini kepada Jokowi .

Namun, jika lihat ke belakang, atau tepatnya sebelum Prabowo dan Jokowi bersaing dalam pilpres seperti sekarang, Fadli Zon kerap memuji Jokowi . Utamanya saat Partai Gerindra dan PDIP sama-sama mengusung Jokowi - Ahok pada Pilgub DKI 2012.

Dalam sebuah keterangan tertulis kepada wartawan pada 21 September 2012, Fadli Zon bahkan pernah memuji Jokowi seperti Umar bin Khattab.

Berikut kutipan pujian Fadli Zon kepada Jokowi tersebut:

Fadli Zon: Jokowi adil memimpin

Umar bin Khattab mengunjungi rakyat di pasar dan rumah-rumah mereka secara langsung, bukan diwakili, begitu juga Jokowi. Saat mengunjungi rakyat, Umar bin Khattab tidak membawa orang untuk mengawalnya karena alasan keamanan disebabkan rasa takut. Begitu juga dengan Jokowi, karena dengan keadilannya memimpin, rakyat mencintai bukan membenci.

Fadli Zon: Ajudan disangka Jokowi

Umar bin Khattab pernah melakukan perjalanan dengan pembantunya, dengan 1 unta yang ditunggangi bergantian. Saat giliran pembantunya naik unta, mereka tiba di kota tujuan, dan orang menyangka pembantunya adalah Khalifah. Sama dengan Jokowi yang punya ajudan yang orang sangka dia yang jadi Wali kota, bukan Jokowi.

Fadli Zon: Jokowi biasa makan di warteg apa adanya

Umar bin Khattab biasa memakan makanan/menu yang dimakan oleh rakyat miskin, Jokowi biasa makan di warteg apa adanya.

Fadli Zon: Jokowi biasa berdesakan dengan rakyat

Umar bin Khattab biasa dikelilingi orang miskin hingga berdempetan mereka dalam duduk, Jokowi biasa berdesakan dengan rakyat dalam transportasi yang penuh sesak. Kalau pejabat yang lain mana berani, di lingkar pertama selalu pengawal dan orang-orangnya, bukan rakyat.

Fadli Zon: Jokowi tak mengambil gaji

Umar bin Khattab sebagai khalifah disediakan gaji dari Baitul Maal, tapi tidak mengambilnya. Jokowi juga begitu.Umar bin Khattab memegang jabatan Khalifah bukan karena keinginan pribadi, tapi karena diajukan oleh orang lain, Jokowi maju jadi cagub juga bukan karena ambisi pribadi mencalonkan diri, tapi karena diajukan oleh orang lain.