Ragam Kreasi Budaya Tersaji di Bontang City Carnival
Sejak dimulai, animo penonton sudah tinggi memadati di sepanjang jalur karnaval.
Kemeriahan makin meningkat saat satu per satu peserta karnaval melintas.
Ragam Kreasi Budaya Tersaji di Bontang City Carnival
Kemeriahan karnaval tersaji dalam Bontang City Carnival 2023 yang digelar Pemerintah Kota Bontang, Sabtu (21/10/2023). Peserta mampu menghadirkan kreasi karnaval yang meriah dan memukau penonton.
Sejak dimulai, animo penonton sudah tinggi memadati di sepanjang jalur karnaval. Kemeriahan makin meningkat saat satu per satu peserta karnaval melintas. "Di Kota Bontang sering ada pawai, tapi yang karnaval cuma BCC ini," kata Dinda, warga Kelurahan Berbas, Bontang.
Dinda yang datang bersama keluarganya memilih lokasi penonton di salah satu sisi panggung utama. Mereka menonton karnaval hingga selesai meski di bawah Terik matahari.
"Kebetulan kakak ipar saya jadi peserta sehingga rombongannya paling ditunggu," tambahnya.
Peserta Bontang City Carnival tahun ini tak jauh berbeda dari tahun lalu. Selain dari Organiasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bontang, ada pula kelompok masyarakat, paguyuban, dan pelaku seni yang ikut memeriahkan karnaval dan pawai budaya. Rombongan pertama yang berjalan adalah karnaval.
Ragam kreativitas kostum dihadirkan kelompok-kelompok tadi. Setiap peserta karnaval rata-rata terdiri dari 10 orang. Selain memamerkan kostum karnaval yang meriah, peserta juga memakai pakaian adat yang ada di Indonesia. Tema kostum karnaval pun sesuai dengan bidang kerja organisasi tersebut.
Misalnya Dinas Ketahanan Pangan Kota Bontang yang menampilkan kostum tentang bahan pangan pokok masyarakat Indonesia. Atau perusahaan pengolahan gas alam cair di Kota Bontang yang menyajikan kostum bertema kilang dan pertambangan gas dan minyak bumi.
Perbankan pun melakukan hal yang sama dengan kostum yang berhubungan dengan keuangan. Nuansa budaya menjadi yang paling kental terasa dalam kostum karnaval. Budaya di Pulau Kalimantan salah satu yang paling mencolok, misalnya Suku Dayak.
Wali Kota Bontang Basri Rase menegaskan BCC diharapkan sebagai motivasi agar masyarakat mengetahui obyek wisata sebagai destinasi wisata di Kota Bontang. Sehingga membuka peluang usaha kecil dan menengah serta meningkatkan penghasilan masyarakat.
"BCC menjadi event yang paling ditunggu masyarakat Bontang setiap tahunnya karena sudah diselenggarakan sejak Tahun 2012," kata Basri dalam sambutannya.
Basri juga berharap agar event tahunan ini bisa membuat obyek wisata di Kota Bontang dikenal lebih luas lewat media sosial maupun pemberitaan di media massa. Setelah pawai karnaval selesai, peserta pawai budaya selanjutnya mengisi ruas jalan yang menjadi jalur karnaval.
Di sinilah Bontang menunjukkan wajah aslinya sebagai daerah dengan masyarakat yang heterogeny. Ragam paguyuban dari berbagai suku, daerah, hingga kelompok masyarakat memamerkan budayanya masing-masing. Semuanya ada dari Sabang sampai Merauke. Saat melewati panggung utama, setiap kelompok diperkenankan menampilkan budayanya masing-masing. Para peserta ini menyajikan tarian, pertunjukan budaya, hingga pakaian adat masing-masing.
"Atas nama Pemerintah Kota Bontang saying mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia dan peserta sehingga pelaksanaan Bontang City Carnival dan Pawai Budaya bisa terselenggara dengan meriah, tertib, dan lancar," kata Basri menutup sambutannya.