Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rapid Test di Jawa Barat: Dari 22.000 Warga, 300 Terindikasi Positif Corona

Rapid Test di Jawa Barat: Dari 22.000 Warga, 300 Terindikasi Positif Corona rapid test tenaga medis di bekasi. ©2020 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut adanya klaster baru dalam penyebaran virus corona (Covid-19). Yakni di Kota Sukabumi. Temuan ini berdasarkan kajian sementara dari hasil rapid test yang sudah dilakukan pekan lalu.

Total pemeriksaan dengan sistem rapid test itu dilakukan terhadap 22.000 warga di Jawa Barat. Dilakukan secara door to door dan drive thru. Hasilnya, ada 300 orang yang dinyatakan positif terpapar virus corona.

Dia tidak merinci jumlahnya. Namun dari jumlah itu, urutan yang paling banyak ternyata berada di Kota Sukabumi, disusul Bekasi dan Depok.

"Paling besar di Kata Sukabumi terjadi hasil tes yang paling besar, lalu bekasi dan Depok. Sukabumi sudah diperintahkan untuk melakukan tindakan-tindakan (penanggulangan dan pencegahan)," kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (30/3).

"Hasil rapid test, menemukan klaster baru di Sukabumi," tambahnya.

Meski demikian, 300 orang yang hasilnya positif terpapar virus corona tersebut belum akan diserahkan datanya kepada pemerintah pusat. Pihaknya masih akan melakukan tes kembali kepada mereka dengan pola real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau swab test.

"Mereka akan dites kedua menggunakan PCR atau Swab. Jadi, belum bisa dijadikan laporan ke pemerintah pusat," terangnya.

"Saya belum bisa memberikan data (angka secara detil). Karena baru akan disampaikan secara resmi kalau sudah ada test PCR. setelah itu kami akan sampaikan secara detil demografi (peta persebaran dan lain-lain)," lanjutnya.

Di luar dari itu, ia mengungkapkan bahwa data resmi sementara warga yang positif virus corona sebanyak 149 orang, lalu orang dalam pemantauan menyentuh angka lima ribu orang, sedangkan pasien dalam pengawasan berada di angka 600 orang. Jumlah itu tersebar di 27 Kota Kabupaten Jawa Barat.

Dia mengakui terjadi Lonjakan ODP karena banyak yang mudik dari daerah epicentrum. Karena itu Emil meminta mereka yang masuk kategori tersebut untuk melakukan karantina mandiri.

"Kalau tidak (karantina mandiri), polisi akan melakukan tindakan hukum karena membahayakan keselamatan masyarakat," ucap dia.

"(Pemprov Jabar) akan terus melakukan tes. Mudah-mudahan bisa (menjangkau) 100.000 orang (yang terlayani tes)," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Jakarta Capai 30 Kasus, Seluruhnya Laki-Laki yang Tertular dari Hubungan Seksual
Cacar Monyet di Jakarta Capai 30 Kasus, Seluruhnya Laki-Laki yang Tertular dari Hubungan Seksual

Kasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Dalam 200 Tahun Terakhir, Menkes Sebut TBC Telah Bunuh Satu Miliar Manusia di Dunia
Dalam 200 Tahun Terakhir, Menkes Sebut TBC Telah Bunuh Satu Miliar Manusia di Dunia

"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat

Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.

Baca Selengkapnya
Lima Kasus Suspek Cacar Monyet Ditemukan di Tangsel, 2 di Antaranya Positif
Lima Kasus Suspek Cacar Monyet Ditemukan di Tangsel, 2 di Antaranya Positif

Penemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.

Baca Selengkapnya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya