Ratusan pemuda-pemudi Sulut dapat kesempatan bisa magang di Jepang
Merdeka.com - International Manpower Jepang (IM Jepang) menyetujui menerima 200 pekerja magang sektor formal asal Sulawesi Utara (Sulut). Penerimaan itu sebagai hasil kerja sama dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama rombongan selama mengunjungi Jepang.
Seperti diberitakan Antara. Menurut Olly, penerimaan itu disetujui langsung President of International Manpower Development Organization, Kyoei Yanagishawa. "Mereka (Presiden International Manpower) telah menyetujui usulan kami, dan itu segera kami tindak lanjuti," kata Olly di Jepang seperti dikutip Kepala Bagian Humas Setdaprov Roy Saroinsong di Manado, Jumat (31/3).
Atas hal ini, pihaknya merespon positif. Selanjutnya mempersiapkan pelatihan bahasa dan budaya melibatkan beberapa pemangku kepentingan di daerah. Apalagi International Manpower merupakan sponsor bagi peserta selama mengikuti magang kerja di Jepang.
-
Kenapa Wagub Sulut berkunjung ke Jepang? Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandouw melakukan kunjungan kerja ke Pusat Investasi Bank Indonesia di Kota Tokyo, Jepang, Dalam pertemuan yang berlangsung penuh suasana kekeluargaan ini Wagub Kandouw memaparkan sejumlah peluang investasi di Sulut yang dapat dimanfaatkan oleh investor Jepang.
-
Bagaimana Sulut menyiapkan tenaga kerja? “Kami sudah menyiapkan tambahan pendidikan bahasa Jepang gratis untuk siswa SMA/SMK di Sulut. Bahkan saat ini ada 300 orang yang siap diberangkatkan untuk bekerja di Jepang dan mereka sudah diterima di sektor pertanian,“ kata Kandouw.
-
Apa yang dilakukan Gubernur Olly untuk Sulut? Sebagai informasi, berbagai prestasi dan inovasi Gubernur Olly Dondokambey ialah membuka konektivitas Manado ke kota-kota di Tiongkok yang terbukti mampu menggenjot pariwisata Sulut.
-
Apa yang membuat Olly Dondokambey bangga dengan Sulawesi Utara? “Saya kira inilah yang menjadi kebanggaan kita semua, provinsi Sulut akhir-akhir ini banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat memdapatkan pengakuan provinsi yang mempercepat infrastruktur berkelanjutan,” katanya, Jumat (1/9).
-
Mengapa Kemnaker mengirim magang ke Jepang? Selain menjadi langkah positif dalam meningkatkan kompetensi, pemagangan juga memberikan wawasan yang luas bagi pesertanya untuk dapat memahami pekerjaan yang diterapkan di negara maju seperti Jepang, sehingga sekembalinya ke Indonesia mereka dapat membawa pengetahuan, keterampilan, dan tentunya pengalaman berharga selama mengikuti pemagangan di Jepang.
-
Siapa yang ingin bekerja di Jepang? Setelah lulus SMK, Riyan berencana bekerja di Jepang di bidang industri pengolahan makanan.
"Kami membicarakan membuka lowongan untuk para pekerja magang yang akan dididik oleh pemerintah lewat dinas tenaga kerja. Mereka memang harus dipersiapkan matang sehingga siap mengikuti proses perekrutan yang disediakan," ujarnya.
Olly juga mengatakan pihaknya siap melatih calon peserta pemagang dengan pelatihan dan budaya Jepang sebelum nantinya mereka diberangkatkan. Melalui pelatihan tersebut, diharapkan peserta magang bisa menyerap dan memahami kultur negara tujuan. "Kami siap melatih calon pemagang dengan pelatihan bahasa dan budaya (Jepang)," tegasnya.
Calon peserta magang ke Jepang harus memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya berusia 19-26 tahun, mengikuti tes matematika, kesamaptaan, lari, push up, sit up, wawancara serta pemeriksaan kesehatan. Bagi peserta yang lolos, mereka akan langsung mengikuti program magang selama 3 tahun. Selama magang, mereka akan mendapatkan tunjangan sekitar 15 juta per bulan dan modal kerja saat menyelesaikan program.
Sementara itu, Yanagishawa juga mengharapkan Sulut segera mempersiapkan pemuda-pemudi untuk mengikuti program itu. Sehingga memperkuat kompetensi calon pekerja magang cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja di Jepang melalui penguasaan bahasa dan budaya.
"Kami mengharapkan Gubernur Sulawesi Utara Mr Olly Dondokambey dapat mendorong pelaksanaan magang di Sulut," kata Yanagishawa.
Dalam kunjungan Olly didampingi Ketua DPRD Propinsi Sulut Andrei Angouw, anggota DPRD Rocky Wowor, SekprovEdwin Silangen dan Kepala Dinas PendidikanGemmy Kawatu. Kerjasama dimaksud adalah program magang bagi putra-putri lulusan SMA sederajat dari Sulut ke Negeri Sakura selama kurang lebih tiga tahun. Dalam prosesnya, mereka harus mengikuti pendidikan pra magang di daerah dan pendidikan lanjutan sebelum nantinya diberangkatkan ke Jepang. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Steven Kandouw melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pelatihan Tenaga Kerja Tsunagu Japan Indonesia di Minahasa.
Baca SelengkapnyaHari terakhir di Jepang, dimanfaatkan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw bersama rombongan melakukan rapat bersama Hokkaido Bank.
Baca SelengkapnyaWagub pun berharap, atas kedatangan dirinya selaku pemerintah dapat memotivasi putra-putri Sulawesi Utara tertarik sebagai tenaga kerja di Jepang.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar Sanusi bertemu dengan pimpinan perusahaan penempatan yang ada di Prefektur Miyagi Jepang.
Baca SelengkapnyaKemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaDalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat.
Baca SelengkapnyaGubernur Olly mengingatkan pentingnya posisi geografis Sulut untuk menunjang perekonomian daerah.
Baca SelengkapnyaJerry mengatakan pertemuan itu sebagai bentuk kehormatan. Karena akan melahirkan kerja sama strategis.
Baca SelengkapnyaPemprov Sulut berkomitmen untuk memberikan fasilitas pelayanan dan fasilitas fiskal kepada investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 393 Sending Organization yang terdaftar telah mengirimkan para pesertanya ke Jepang untuk mengikuti program pemagangan.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi langkah positif dalam meningkatkan kompetensi, magang juga memberikan wawasan yang luas bagi pesertanya.
Baca Selengkapnya