Kirim Mahasiswa ke Ceko, Ganjar Ungkap Program Magang Luar Negeri Maksimalkan Bonus Demografi
Dalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat.
Dalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat.
Kirim Mahasiswa ke Ceko, Ganjar Ungkap Program Magang Luar Negeri Maksimalkan Bonus Demografi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia melepas 34 mahasiswa ke Republik Ceko untuk magang perusahaan.
Fasilitasi magang perusahaan ke luar negeri ini merupakan upaya yang dilakukan Ganjar bersama KADIN Indonesia untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.
Adapun, mahasiswa yang dilepas ke Ceko berasal dari Politeknik ATMI Surakarta dan Politeknik Negeri Semarang (POLINES). Mareka akan on the job training (OJT) dan mendapatkan penghasilan bulanan.
“Anak-anak ini dari Politeknik kemudian dia akan magang di Ceko. Magangnya bukan melihat, tapi bekerja beneran dan ada kontrak kerjanya,”
kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (31/8).
merdeka.com
Ganjar mengatakan, para mahasiswa akan magang kerja di Skoda Mobil, sebuah perusahaan otomotif besar yang cukup legendaris di Republik Ceko.
Mereka bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya di perusahaan terkemuka tersebut. Sebab menurutnya, magang luar negeri ini mungkin menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mereka.
“Intinya link-age antara perguruan tinggi, vokasi, politeknik difasilitasi Kadin kemudian dari Ceko diarahkan dan kerja sama, kerja samanya jadi sangat menguntungkan buat kita,”
kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut program magang luar negeri juga merupakan upaya memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Sebagaimana diketahui, di tahun 2045 sebanyak 70 persen penduduk Indonesia merupakan kelompok usia produktif.Dalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat. Sebab, Indonesia tinggal menyiapkan SDM dengan baik untuk kemudian dikirimkan bekerja di luar negeri.
“Nah program-program ini sebenarnya perlu kita perbanyak. Penting untuk direplikasi,” kata Ganjar.
Di Jateng sendiri, Ganjar menginisiasi sekolah gratis SMKN Jateng untuk membekali siswa dari keluarga tidak mampu dengan pengetahuan yang baik serta skill tambahan lainnya untuk kemudian dikirim ke negara besar seperti Jepang, Jerman hingga Taiwan.
“Sehingga kalau kita mau memanfaatkan bonus demografi ini betul-betul menjadi dividen keuntungan kita,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Kerja Vokasi KADIN Indonesia Heru Dewanto menuturkan, 34 mahasiswa Jateng ini bagian dari total 300-an yang sudah terseleksi. Mereka akan bergabung dengan 741 mahasiswa yang sudah ada di sana.
“Ini kesempatan luar biasa, gajinya juga besar Rp 20juta-26 juta nett. Jadi saya bilang ini program tidak sekadar magang tapi mengubah nasib, mereka magang 2 tahun,”
tandas Ganjar.