Rekening masih Diblokir Kantor Pajak, Pengepul Susu Boyolali Dapat Bantuan Rp400 Juta
Usaha susu sapi yang dijalankan lebih dari 20 tahun itu kini mulai pulih.

Masih ingat nama Pramono (67), pengepul susu asal Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali? Pemilik UD Pramono, usaha pengepulan susu sapi dari ribuan peternak lereng Merapi yang hampir bangkrut karena terjerat tunggakan pajak Rp671 juta kini nampak sumringah.
Ya, usaha susu sapi yang dijalankan lebih dari 20 tahun itu kini mulai pulih. Akibat kegigihannya, kini produksi susu meningkat dalam seharinya. Apalagi dengan bantuan cooling unit atau mesin pendingin yang diserahkan Menko Pangab Zulkifli Hasan, Kamis (20/3).
"Dengan bantuan ini nanti bisa produksi 35.000-40.000 liter per hari. Kalau sekarang 20.000 liter karena ada PMK (penyakit mulut dan kuku)," ungkapnya.
Dikatakan Pramono, dengan bantuan tersebut peternak sapi juga semakin berkembang menjadi lebih banyak. Jika saat ini petani binaanya ada 1.300, ke depan diharapkan bisa mencapai 1.500 orang. Sehingga produksi susu bisa mencapai 40.000 liter per hari.
"Harapannya semakin berkembang, karena setelah kemarin (pemblokiran rekening) itu kan kita mendapatkan banyak kemudahan. Dari PLN terus ini juga dari pak Menko Zulhas," katanya.
Gulung Tikar
Pramono mengakui jika usaha pengepul susu miliknya sempat hampir gulung tikar, setelah rekening miliknya di Bank Mandiri diblokir oleh kantor pajak. Akibatnya ribuan peternak tidak bisa mendapatkan pinjaman modal dari UD Pramono. Demikian juga untuk operasional usahanya sangat terganggu.
Untuk tetap bertahan, lulusan SD itu terpaksa menjual sejumlah sapi ternak miliknya. Namun karena kegigihannya, usaha yang ia dijalankan tetap bertahan.
"Ya Alhamdulillah tetap jalan. Modalnya ya saya tidak memberi pinjaman ke peternak. Duitnya saya gunakan untuk modal," ungkapnya.
Pramono juga mengakui jika saat ini rekening pribadinya masih diblokir oleh kantor pajak. Sehingga dia tidak bisa mengambil uang untuk menjalankan usaha dan memberikan pinjaman modal untuk para peternak.
"Masih diblokir rekening saya. Tapi malah mendapatkan kemudahan kemudahan. Contohnya yang paling sulit kan listrik, Alhamdulillah sudah dibantu. Usahanya makin enak, lancar lah," ucapnya.
Lanjut Pramono, kondisi usaha yang dijalankan saat ini cukup stabil. Namun ia menyayangkan belum bisa menjalankan simpan pinjam untuk para petani dan peternak binaanya.
"Untuk usaha ini saya ambilkan uang SP (simpan pinjam). Biasanya ada SP, sekarang enggak pakai SP. Ya cukuplah," ungkapnya.
Pengurangan Pajak
Pramono mengakui mendapatkan pengurangan pajak sebesar Rp200 juta. Jika sebelumnya denda yang harus dibayar sebanyak Rp671 juta, kini Pramono hanya dikenakan denda Rp471 juta. Meski senang, Pramono mengaku belum berencana melunasinya.
"Dari kantor pajak, dendanya dikurangi, tinggal Rp471 juta. Nanti dipikir dulu ya," katanya lagi.
Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyerahkan bantuan uang senilai Rp400 juta kepada pengepul susu UD Pramono, Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (20/3). Bantuan untuk pembelian mesin pendingin susu (cooling unit) diterima Pramono, pengepul sekaligus pemilik UD Pramono.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa meningkatkan produksi susu UD Pramono," ujar Zulhas saat memberikan sambutan.
Zulhas mengatakan penyerapan susu dari 1.300 peternak binaan UD Pramono saat ini aman. Dengan bantuan mesin pendingin tersebut diharapkan bisa menambah serapan produk susu lebih banyak lagi.
"Ini kita bantu cooling unit biar produksinya meningkat," ungkapnya.